Sukses

Sekolah Dibuka, Murid TK di Seoul Terpapar Virus Corona COVID-19 dari Gurunya

Hal yang ditakuti para orang tua jadi kenyataan. Murid TK tertular Virus Corona COVID-19 saat sedang menimba ilmu.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan baru saja membuka sekolah di berbagai level karena kasus Virus Corona COVID-19 sudah menurun. Sekarang di Seoul muncul laporan murid TK tertular virus tersebut dari gurunya.

Dilaporkan kantor berita Yonhap, Selasa (26/5/2020), penularan terjadi di sekolah seni Young Rembrandst di Gangseo. Guru itu dinyatakan positif pada Minggu 24 Mei.

Murid yang tertular berusia 6 tahun. Guru itu sempat mengajar 35 murid dan berinteraksi dengan tiga guru lain.

Akibat kejadian ini, 38 orang yang melakukan kontak dengan guru itu diminta karantina diri selama 14 hari. 13 institut pendidikan yang berada satu gedung di Young Rembrandt juga tutup untuk disinfeksi.

Total 91 murid sekolah seni itu, tiga murid, dan dua orangtua telah ikut tes Virus Corona. Hasil tes mereka akan keluar hari ini.

Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul berkata semua guru di Young Rembrandt menggunakan masker dan mengikuti panduan karantina serta social distancing.

Sekolah itu kini menawarkan kelas online.

Pembukaan sekolah di Korsel sebetulnya menghadapi petisi penolakan dari orang tua. Kalangan orang tua yang menolak sekolah dibuka merasa takut jika anak-anak mereka tertular Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Orang Tua Korsel Sempat Bikin Petisi Tolak Sekolah Dibuka

Awal bulan ini, pemerintah Korea Selatan akan mulai membuka kembali sekolah secara bertahap pada beberapa pekan mendatang. Ini adalah perdana sekolah dibuka setelah berbulan-bulan tutup akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

Sekolah mulai dari 1 SD hingga 3 SMA akan mulai kembali aktif karena kasus Virus Corona jenis baru sudah mereda di negara tersebut. Jumlah penularan lokal harian pun mulai menyentuh angka nol.

Namun, pembukaan sekolah tidak mendapat sambutan hangat dari semua orangtua murid. Ada yang masih khawatir dengan Virus Corona dan akhirnya mereka membuat puluhan petisi.

Yonhap melaporkan, hampir 30 petisi agar pemerintah mempertimbangkan ulang jadwal pembukaan sekolah. Petisi itu muncul di situs kepresidenan Korsel atau Gedung Biru.

Salah satu petisi meminta agar pemerintah lebih fleksibel sehingga orangtua tak perlu dipaksa mengirimkan anaknya jika tidak mau. Petisi itu mendapat 20 ribu tanda tangan.

Petisi lain berkata khawatir jika anak-anak malah tidak disiplin dalam memakai masker jika sudah bermain dengan teman-temannya. "Anak-anak kita adalah makhluk yang berharga. Tolong pertimbangkan ulang," tulis sebuah petisi dengan 14 ribu tanda tangan.

Pemerintah Korsel sudah memberi keringanan bagi anak-anak yang punya penyakit penyerta. Virus Corona amat berbahaya bagi yang punya penyakit seperti jantung, diabetes, atau asma.