Liputan6.com, Jakarta Cuaca buruk memaksa SpaceX untuk membatalkan peluncuran astronot NASA Doug Hurley dan Bob Behnken ke Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station (ISS).
Kedua pria itu sedianya akan meluncur dari Kennedy Space Center, misi orbital pertama dari AS dalam 9 tahun terakhir. Tetapi kondisi atmosfer yang tidak menguntungkan mendorong pengontrol untuk berhenti hanya 16 menit sebelum lepas landas.
Baca Juga
Peluang berikutnya untuk SpaceX dan NASA melanjutkan misi ini adalah pada Sabtu 30 Mei. Jika kondisi memungkinkan, akan dilakukan pada 15.22 EDT.
Advertisement
Jika kondisi masih tidak memungkinkan, akan ada kesempatan ketiga hari Minggu 31 Mei.
Kondisi frustrasi sebelum pembatalan peluncuran terjadi satu jam setelah waktu peluncuran yang ditentukan 16.33 EDT mungkin dapat diterima. Ini adalah jendela peluncuran instan di mana roket SpaceX Falcon dan kapsul kru Dragon harus berangkat tepat waktu, atau mereka tidak akan dapat menuju stasiun ruang angkasa.
Pembatalan ini berarti semua orang harus mundur, termasuk Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump, serta Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya, Karen. Mereka semua khusus datang untuk menyaksikan peluncuran bersejarah.
"Aku tahu ada banyak kekecewaan hari ini. Cuaca penyebabnya," kata Administrator NASA Jim Bridenstine seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/5/2020).
"Tapi ini adalah hari yang hebat untuk NASA dan SpaceX. Tim kami bekerja bersama dengan cara yang sangat mengesankan, membuat keputusan yang baik selama ini. Jadi, ayo, ayo selesaikan ini. Sabtu akan menjadi hari yang hebat," imbuh Jim Bridenstine.
Ada harapan besar dalam misi ini. Sejak pensiunnya angkutan angkasa luar AS pada tahun 2011, saat Amerika dapat meluncurkan astronotnya sendiri ke ruang angkasa - sebuah celah besar di mana AS harus bergantung pada kendaraan Soyuz Rusia.
Tetapi misi Hurley dan Behnken lebih dari sekadar kebanggaan.
Saksikan juga Video Ini:
SpaceX yang Pertama
NASA melepaskan praktik masa lalunya untuk memiliki dan mengoperasikan sistem ruang yang digunakannya di orbit rendah Bumi, dan berniat di masa depan hanya untuk membeli layanan transportasi awak dari sektor swasta.
SpaceX adalah yang pertama dari penyedia layanan baru ini.
Bridenstine yakin pendekatan itu akan menghemat uang agensinya yang kemudian dapat digunakan untuk misi ke Bulan dan Mars.
"Kami membayangkan masa depan di mana orbit rendah-Bumi sepenuhnya dikomersialkan, di mana NASA adalah satu pelanggan dari banyak pelanggan, di mana kami memiliki banyak penyedia yang bersaing dalam hal biaya, inovasi dan keselamatan," katanya.
"Kami membuktikan model bisnis yang pada akhirnya akan memungkinkan kami untuk pergi ke Bulan, kali ini secara berkelanjutan. Dengan kata lain, kami akan pergi ke Bulan untuk tinggal."
Upaya peluncuran hari Rabu berlangsung di tengah krisis Virus Corona COVID-19. Kerumunan para hadirin pun diminta untuk menjaga jarak di dekat kompleks Kennedy, dan NASA sendiri sangat membatasi jumlah tamu yang diundang ke situs peluncuran.
Adapun para astronautt, mereka biasanya menjalani karantina sebelum terbang. Tetapi sekali lagi NASA mengurangi jumlah orang yang bisa dihubungi orang-orang itu, dan mereka yang harus berdekatan diperintahkan untuk mengenakan topeng.
Advertisement