Liputan6.com, Minneapolis - Huru-hara yang berawal dari protes rasisme di Minneapolis, Amerika Serikat, masih terus berlanjut. Aksi penjarahan juga menimpa bisnis-bisnis, dan WNI setempat diminta waspada.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Chicago berkata aparat keamanan masih berjaga-jaga di Minneapolis dan St. Paul. Demo terkait kematian George Floyd ini awalnya berjalan damai, kemudian mengalami eskalasi dan kepolisian menjadi sasaran pelemparan.
Advertisement
Baca Juga
WNI di daerah terdampak masih dalam kondisi aman. KJRI meminta agar WNI menjaga diri dari area kerusuhan.
"KJRI Chicago telah berkomunikasi dengan WNI di area Twin Cities dan hingga Jumat pagi, dimana seluruh WNI berada dalam kondisi aman. KJRI Chicago juga telah dan terus menghimbau semua WNI untuk tetap memprioritaskan keamanan dan menghindari daerah kerusuhan, serta mematuhi anjuran dari pemerintah setempat," tulis KJRI dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (30/5/2020).
Gubernur Minnesota, Tim Walz, hari Kamis siang waktu Chicago (Kamis malam WIB) menetapkan keadaan darurat hingga hari Sabtu (30/5), untuk kawasan Minneapolis, St. Paul, dan sekitarnya. Sebanyak 500 pasukan Garda Nasional telah dimobilisasi dan telah turut serta membantu mengendalikan situasi.
Sementara Walikota Minneapolis, Jacob Frey, dan Walikota St. Paul, Melvin Carter, juga menyatakan keadaan darurat lokal untuk kota Minneapolis dan St. Paul.
Semua polisi yang terlibat dalam penahanan dan kematian George Floyd sudah dipecat. Presiden AS Donald Trump telah menyuruh FBI dan Kementerian Kehakiman untuk menginvestigasi kasus sini.
Petugas kepolisian yang menindih George Floyd hingga sesak napas kini menghadapi pasal pembunuhan.
KJRI Chicago meminta WNI tetap mengikuti peraturan setempat melalui kanal komunikasi WhatsApp dan media sosial.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kronologi Berdasarkan Pantauan KJRI Chicago
Kepolisian dilaporkan melempar gas air mata, dan massa mulai melakukan pengrusakan hingga pembakaran berbagai gedung dan pusat perbelanjaan serta melakukan penjarahan di berbagai toko di Minneapolis
Hingga Jumat (29/5) dinihari waktu setempat, Para demonstran masih tetap melakukan aksinya di depan kantor polisi Third Precinct yang juga turut dibakar pada Kamis sore (28/5).
Aksi-aksi demonstran juga meluas dengan melakukan blokade jalan masuk salah satu jalan tol antar negara bagian yang berakibat pada kemacetan. Hingga hari ini (29/5), tercatat korban meninggal sebanyak 1 orang, yang dikabarkan akibat ditembak pemilik toko yang berupaya mengamankan barang dagangannya dari para penjarah.
Sementara angka pasti jumlah pengunjuk rasa maupun aparat kepolisian yang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut masih terus didata. Aparat kepolisian setempat dikabarkan menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa.
Aksi unjuk rasa juga sempat meluas ke berbagai kota, seperti Chicago (Illinois), New York, Denver (Colorado), Phoenix (Arizona), dan Columbus (Ohio) pada Kamis malam, namun tidak sempat meluas karena dapat dibubarkan oleh aparat kepolisian setempat.
Saat ini sejumlah media AS memberitakan beredarnya rencana aksi unjuk rasa serupa pada hari Sabtu (30/5) di Cleveland (Ohio), Colorado, Nashville (Tennessee), Des Moines (Iowa), Detroit (Michigan) dan Chicago.
Advertisement