Liputan6.com, Washington DC - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia akan menunda pertemuan puncak KTT G7 tahun ini.
Selain mengumumkan penundaan KTT G7, Donald Trump juga mengatakan bahwa ia berencana mengundang para pemimpin negara lain di luar Group of 7 untuk berpartisipasi dalam pertemuan yang akan dilaksanakan kemudian.
Baca Juga
Pada Sabtu 30 Mei 2020, Donald Trump mengatakan, "Saya tidak merasa bahwa ... itu mewakili apa yang sedang terjadi di dunia. Ini adalah kelompok negara yang sudah ketinggalan zaman."
Advertisement
Pertemuan KTT G7, dimana AS menjadi tuan rumah pada tahun ini, mencakup negara-negara yang diantaranya adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris. Negara lain diantaranya Rusia, Korea Selatan, Australia, dan India juga harus diundang, kata Donald Trump.Â
Donald Trump menyampaikan penundaan pertemuan yang dijadwalkan berlangsung Juni hingga September mendatang itu ketika berbicara kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One, seperti dikutip dari BBC, Minggu (31/5/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Kemungkinan Pertemuan Dilakukan Di Gedung Putih
Donald Trump mengatakan pada pekan lalu bahwa terdapat kemungkinan untuk mengadakan pertemuan di Gedung Putih dan berlokasi di Camp David, yang merupakan tempat retret negara kepresidenan AS.
Karena pandemi Virus Corona COVID-19, Kanselir Jerman Angela Merkel kemudian dilaporkan menolak undangan Presiden AS tersebut untuk menghadiri pertemuan puncak secara langsung.
Ucapan terima kasih kepada Donald Trump telah disampaikan oleh juru bicara Angela Merkel, tetapi mengatakan pemimpin Jerman tersebut "tidak dapat menyetujui partisipasi pribadinya, untuk perjalanan ke Washington."
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson "sepakat tentang pentingnya mengadakan pertemuan G7 secara langsung dalam waktu dekat" menyusul pembicaraan dengan presiden AS, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 29 Mei 2020.Â
Sebagai bentuk tanggapan terhadap Virus Corona COVID-19, para pemimpin G7 atau Kelompok Tujuh dijadwalkan untuk bertemu melalui konferensi video pada Juni 2020 mendatang.
Advertisement