Rusia Akan Uji Vaksin Corona COVID-19 pada Dua Pekan Mendatang

Liputan6.com, Moskow - Sejumlah peneliti di Rusia berencana memulai uji klinis vaksin COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) dalam dua minggu ke depan, demikian keterangan Menteri Kesehatan Mikhail Murashko sebagaimana dikutip kantor berita setempat, pada Sabtu 30 Mei 2020.

Tidak hanya itu, pada hari yang sama, Pemerintah Rusia juga menyetujui penggunaan Avifavir sebagai obat COVID-19.

Rusia saat ini menempati urutan ketiga untuk negara dengan korban jiwa akibat virus corona terbanyak, setelah Amerika Serikat di urutan pertama dan Brazil pada posisi kedua.

Soal vaksin, pejabat di Kremlin mengatakan para peneliti di Rusia tengah mengembangkan hampir 50 kandidat untuk uji coba, Reuters melaporkan, seperti dikutip dari Antara, Senin (1/6/2020).

"Tes masih berlangsung dan kami berencana memulai uji klinis pada dua minggu mendatang," kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko sebagaimana dikutip kantor berita TASS. Ia mengatakan peneliti telah memilih para relawan untuk ambil bagian dalam uji coba tersebut.

Uji klinis merupakan tahapan vaksin atau obat diuji coba ke manusia.

Perusahaan pembuat obat di seluruh dunia saat ini berlomba-lomba mengembangkan obat dan vaksin untuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan 364.000 jiwa meninggal dunia.

Penggunaan Avivafir

Sementara itu, lembaga investasi di Rusia (RDIF) mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyetujui penggunaan Avifavir sebagai obat COVID-19.

Obat itu dikembangkan dari obat anti-virus generik, favipiravir.

RDIF menerangkan hasil uji klinis tahap pertama menunjukkan Avifavir terbukti efektif menyembuhkan pasien virus corona. Tahap akhir uji klinis obat itu masih berlangsung, melibatkan 330 pasien.

Simak video pilihan berikut: