Sukses

Vaksin Virus COVID-19 Buatan China Diprediksi Siap Dipasarkan Akhir 2020

Perusahaan pengembang Vaksi Virus Corona COVID-19 di China memprediksi siap memasarkan obat itu akhir tahun ini.

Liputan6.com, Beijing - Akhir 2020 atau awal 2021, vaksin Virus Corona COVID-19 nonaktif buatan China diprediksi akan siap dipasarkan.

"China diperkirakan akan merampungkan uji klinis vaksin Corona COVID-19 nonaktif buatannya," demikian diungkapkan oleh pihak pengembang China National Biotec Group (CNBG), seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (2/6/2020).

Sebagai anak perusahaan dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), CNBG memiliki dua vaksin COVID-19 nonaktif yang sedang dalam uji klinis Fase 2 dan telah meningkatkan kapasitas produksi vaksinnya.

Perusahaan itu memaparkan lebih dari 2.000 orang telah menerima vaksin tersebut dan data klinis sudah memverifikasi keamanan serta kemanjurannya, yang menunjukkan bahwa efek samping merugikan pada vaksin ini jauh lebih rendah dibandingkan produk serupa lainnya.

Demi meningkatkan kapasitas produksi, perusahaan tersebut telah membangun sebuah unit produksi besar di Beijing yang dapat memenuhi tingginya persyaratan perlindungan keselamatan biologi (biosafety). Unit ini akan mampu memproduksi 100 hingga 120 juta vaksin COVID-19 nonaktif setiap tahun begitu produksi massal dimulai.

Fasilitas produksi vaksin lainnya di Wuhan diprediksi akan selesai pada akhir Juni atau awal Juli. Kedua unit produksi tersebut diperkirakan dapat memproduksi 200 juta vaksin Corona COVID-19 nonaktif setiap tahun secara gabungan, yang akan membantu memastikan jumlah pasokan memadai.

Saksikan Juga Video Ini:

2 dari 2 halaman

3 Negara Tunjukkan Hasil Positif Vaksin Corona

Para ilmuwan di seluruh dunia sedang bekerja keras mencari obat dan vaksin untuk Virus Corona COVID-19. Targetnya tahun depan sudah ada vaksin yang berhasil.

Setidaknya, penelitian di tiga negara -- termasuk China-- sudah menunjukan sinyal positif dalam pencarian vaksin Virus Corona COVID-19. Vaksin mereka sudah memasuki tahap pengujian yang lebih lanjut.

Dua negara lainnya adalah Inggris dan Thailand.

Selengkapnya di sini...