Liputan6.com, Jakarta- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Amerika Latin sebagai episentrum baru pandemi Virus Corona COVID-19. Pernyataan tersebut keluar dengan angka kematian harian di kawasan tersebut yang telah melebihi di Amerika Serikat dan Eropa.
Terdapat hampir 938.000 kasus Virus Corona COVID-19 terkait di seluruh Amerika Latin dan Karibia, juga hampir 50.000 kematian per hari, kata WHO pada Senin, 1 Juni 2020.Â
Baca Juga
Selain itu, Brasil, Chili dan Ekuador juga telah melampaui wilayah Tengah dan Selatan Amerika dengan kasus terbanyak.
Advertisement
Di AS sendiri, berdasarkan laporan pemerintah, Virus Corona telah menewaskan sekitar 26.000 penghuni panti jompo. Virus itu juga merupakan penyebab dari hampir seperempat dari semua kematian di negara tersebut.
Tak hanya itu, dilaporkan ada sekitar 450 staf panti jompo yang meninggal karena Virus Corona.
Namun, jumlah kasus di panti jompo dapat kurang dihitung karena beberapa kematian mungkin disebabkan oleh penyebab lain, menurut beberapa ahli.
Direktur CDC, Robert Redfield, dan Ketua Centers for Medicare and Medicaid Services, Seema Verma, mengatakan dalam sebuah surat kepada para gubernur negara bagian bahwa "Data ini, dan laporan anekdotal di seluruh negeri, jelas menunjukkan bahwa panti jompo telah dihancurkan oleh virus," seperti dikutip dari VOA News, Selasa (2/6/2020).
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Tes Corona COVID-19 untuk Semua Penghuni Panti Jompo
Pejabat federal telah memberikan rekomendasi pengujian pada virus sebanyak satu kali untuk semua penghuni panti jompo dan staf juga tes indak lanjut mingguan.
Sebelum memutuskan apakah akan membuka kembali pintu untuk pengunjung, Ketua Centers for Medicare and Medicaid Services, Seema Verma juga mengatakan fasilitas keperawatan harus "sangat hati-hati."
Ketua organisasi tersebut juga mengatakan kantornya telah meningkatkan hukuman pada panti jompo yang gagal untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat terhadap infeksi Virus Corona COVID-19.
Selain wilayah Amerika Selatan yang dinyatakan sebagai episentrum baru dari pandemi Virus Corona COVID-19, kasus penyakit lainnya juga ditemukan di Democratic Republic of Congo.Â
Pada hari yang sama, ketika Democratic Republic of Congo (DRC) mengumumkan 3.200 kasus Corona COVID-19 di wilayah mereka, pihak berwenang juga melaporkan adanya wabah baru Virus Ebola yang mematikan.Â
Kementerian kesehatan DRC mengatakan bahwa ada enam kasus Ebola yang ditemukan di satu wilayah di sepanjang Sungai Kongo di perbatasan dengan Republik Kongo.
Laporan ini dikatakan terjadi tepat ketika negara tersebut berencana untuk mengumumkan akhir dari wabah Ebola sebelumnya di Kivu Utara, di DRC timur.
Advertisement