Ledakan Bom di Masjid Populer Zona Hijau Afghanistan, 1 dari 2 Korban Tewas Imam

Rumah Sakit Hancur Dibombardir di Afghanistan, 18 Orang Tewas — Sejumlah bangkai mobil menyusul serangan di sebuah rumah sakit di Kabul, ibu kota Afghanistan (12/5/2020). Sebanyak 18 orang, termasuk tiga penyerang, tewas dan 17 orang lainnya terluka setelah dua ledakan dan penembakan di rumah sakit bersalin tersebut. (Xinhua/Rahmatullah Alizadah)

Liputan6.com, Kabul- Sebuah bom meledak di dalam sebuah masjid populer di Zona Hijau Kabul, Afghanistan. Dua orang dilaporkan tewas dan dua lainnya cedera.

"Ledakan pada Selasa 2 Juni 2020 tersebut menargetkan Masjid Wazir Akber Khan sekitar pukul 19.25 waktu setempat, ketika para jamaah berkumpul untuk salat malam," kata Tariq Arian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu, (3/6/2020),

14 Oktober 2017: Pengeboman Mematikan Ketiga dalam Sejarah, Bom Meledak di Truk Somalia Bunuh 587 Orang
Ledakan Bom Rakitan di Pengadilan California, 2 Orang Terluka dan 1 Pria Ditangkap Polisi

Lokasi masjid itu berada di area diplomatik dengan keamanan tinggi, dekat kantor beberapa organisasi internasional dan kedutaan besar negara sahabat.

Tariq Arian mengatakan bahwa Mullah Mohammad Ayaz Niazi, yaitu pemimpin ibadah di masjid tersebut atau imam adalah satu dari dua orang yang tewas dalam serangan itu. Dia dilaporkan terluka dalam serangan itu dan meninggal kemudian di rumah sakit,

Saksikan Video Berikut Ini:

Petugas pemadam kebakaran di Afganistan mendisinfeksi fasilias umum dengan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Yang Mengklaim Ledakan

Sejauh ini belum ada kelompok yang segera mengklaim ledakan yang terjadi di malam hari di Kabul pusat, yang merupakan salah satu tempat ibadah paling terkenal di kota itu, menurut laporan Aljazeera.

Lokasi masjid tersebut berada di pintu masuk utama ke Zona Hijau, dan dapat diakses dari dalam dan luar area yang dikendali secara ketat.

Tariq Arian pada awalnya mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang bomber bunuh diri. Kendati demikian belum diketahui pasti apakah keterangan itu berubah seraya investigasi berlanjut.

Insiden itu pun disebut sebagai serangan "keji" oleh juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Sebelumnya, pada Sabtu 30 Mei 2020, juga terjadi pengeboman yang diklaim oleh militan ISIL (ISIS) terhadap minibus stasiun televisi di Kabul pusat. Serangan tersebut menewaskan seorang jurnalis dan pengemudi.

Serangan itu juga terjadi setelah para pejabat mengatakan tujuh warga sipil tewas pada Senin malam, 1 Juni oleh sebuah bom pinggir jalan yang dikaitkan dengan Taliban di Afghanistan utara.