Liputan6.com, Jakarta - Fenomena langit terkait Bulan, Planet Jupiter, dan Saturnus akan terjadi pada Senin (8/6/2020). Ketiganya terpantau akan berada dalam jarak berdekatan atau pada fase konjungsi.
Fenomena konjungsi antara Bulan dan Jupiter terjadi pada pukul 22.37.05 Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan sudut pisah sebesar 2,4 derajat.
Baca Juga
"Konjungsi ini dapat teramati dari arah Timur agak ke Tenggara, dengan ketinggian sekitar 60 derajat di atas ufuk," jelas Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melalui akun Instagramnya.
Advertisement
Saat itu, jelas Pussainsa Lapan, Bulan berjarak 382.420 km dari Bumi (pusat ke pusat) dengan luasan piringan yang terkena cahaya sebesar 90,2 % atau sudah sudah memasuki fase Cembung Akhir.
Sementara itu, konjungsi tripel Bulan, Jupiter, dan Saturnus terjadi pada 8 dan 9 Juni.
"Fenomena ini dapat diamati pukul 21.00 WIB di arah Timur agak ke Tenggara dengan bentuk menyerupai segitiga tumpul (salah satu sudut tumpul). Sudut tumpul ini terletak di Jupiter," tulis Pussainsa Lapan di akun Instagram @pussainsa_lapan.
Kemudian Bulan diperkirakan bergerak perlahan mendekat Saturnus, sehingga pada 9 Juni pukul 00.00 WIB membentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring Bulan-Saturnus- dan sudut siku-siku Jupiter.
"Fenomena ini dapat diamati di arah Tenggara dengan ketinggian sekitar 50 derajat di atas ufuk".
Saksikan juga Video Ini:
Strawberry Full Moon Alami Gerhana Bulan Penumbra
Sebelumnya, pada 6 Juni dini hari, terjadi Strawberry Full Moon. Selain itu juga Gerhana Bulan Penumbra.
"Puncak fenomena ini (Strawberry Full Moon) terjadi pada pukul 02.12 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada jarak 369.005 kilometer dari pusat Bumi," demikian menurut informasi dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) seperti dikutip Jumat (6/6/2020).
Purnama ini dapat disaksikan dari arah Barat Daya.
"Purnama ini dinamai demikian karena pada bulan inilah buah stroberi telah masak dan siap untuk dipetik," jelas Pussainsa Lapan di akun Instagram @pussainsa_lapan.
Nama lain dari gerhana bulan ini adalah Hot Moon (Bulan Panas) karena di bulan Juni di belahan utara Bumi tepatnya di Garis Baltik Utara (23,5 derajat lintang Utara) memasukin musim panas.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin menjelaskan, "Strawberry Moon adalah purnama pada bulan Juni. Sekadar nama. Fenomena yang terlihat adalah purnama biasa yang terlihat sejak magrib sampai matahari terbit."
Sementara itu, imbuh Thomas, Bulan akan mengalami fase Gerhana Bulan Penumbra.
"Pada dini hari nanti purnama mengalami Gerhana Bulan Penumbra. Tetapi orang awam sulit membedakannya, karena bayangan bumi tampak samar," tutur Thomas.
Advertisement