Sukses

Pasien Terakhir Corona COVID-19 Sembuh, Selandia Baru Cabut Pembatasan Mulai 9 Juni

Selandia Baru akan mencabut semua kebijakan pembatasan untuk mencegah Virus Corona COVID-19 mulai Selasa 9 Juni, kecuali untuk penutupan perbatasan.

Liputan6.com, Jakarta- Selandia Baru menyatakan telah telah berhasil menangani Virus Corona COVID-19. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan, semua kebijakan pembatasan untuk mencegah Virus Corona COVID-19 di negaranya akan dicabut mulai Selasa 9 Juni, kecuali untuk aturan penutupan perbatasan. 

Ardern mengatakan, Selandia Baru akan beralih ke tingkat siaga nasional 1 mulai Selasa tengah malam. Ia juga menyampaikan, acara publik dan pribadi dapat berlangsung tanpa batasan, sektor ritel dan perhotelan dapat beroperasi secara normal, dan semua transportasi umum dapat dilanjutkan.

"Meskipun kita berada dalam posisi yang lebih aman dan kuat, masih belum ada jalan yang mudah untuk kembali ke kehidupan sebelum COVID-19, tetapi tekad dan fokus yang kita miliki pada respons kesehatan kita sekarang akan menjadi hak dalam pembangunan kembali ekonomi kita," kata dia.

"Kami yakin kami telah menghapuskan penularan virus di Selandia Baru untuk saat ini, tetapi eliminasi bukanlah titik waktu, ini adalah upaya berkelanjutan," tambah Ardern. 

Pada Senin (8/6/2020), otoritas kesehatan di Selandia Baru mengumumkan negara itu tidak lagi memiliki kasus Corona COVID-19 aktif setelah pasien terakhir telah pulih dan dipulangkan dari isolasi. 

Departemen Kesehatan tersebut menjelaskan tentang pasien terakhir itu, "Kasus yang tersisa telah bebas gejala selama 48 jam dan dianggap telah pulih. Ia kini telah dipulangkan dari isolasi," demikian seperti dikutip dari Channel News Asia

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Berita Sangat Baik

Direktur jenderal departemen kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan berita bersejarah tersebut adalah "berita yang sangat baik" dan sebuah pencapaian yang dapat diambil seluruh Selandia Baru.

Ia menyampaikan dalam sebuah pernyataan, "Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kami, tetapi, seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kewaspadaan berkelanjutan terhadap COVID-19 akan terus menjadi penting."

Walaupun rincian pasien terakhir tidak dirilis untuk alasan privasi, tetapi ia diyakini adalah seorang perempuan berusia 50-an yang terkait dengan cluster di sebuah panti perawatan lansia di Auckland. 

Pada Senin 8 Juni, penyelenggara Super Rugby juga mengatakan bahwa para penggemar akan diizinkan untuk datang dalam jumlah yang tidak terbatas ketika acaranya kembali digelar di Selandia Baru akhir pekan ini.

Melibatkan lima tim Selandia Baru, Super Rugby Aotearoa telah ditetapkan sebagai pengganti domestik sementara untuk southern hemisphere club tournament, yang ditunda karena pandemi Virus Corona COVID-19.