Sukses

Misteri Danau India Berusia 50 Ribu Tahun Berubah Jadi Pink Bikin Ahli Heran

Apa yang menyebabkan danau menjadi merah muda? Itulah pertanyaan di benak orang-orang di seluruh India, setelah Lonar Lake tiba-tiba berubah warna dalam beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Maharashtra - Sebuah danau berusia 50.000 tahun di India berubah warna menjadi merah muda. Para ahli tidak tahu persis mengapa hal itu bisa terjadi.

Apa yang menyebabkan danau menjadi merah muda? Itulah pertanyaan di benak orang-orang di seluruh India, setelah Lonar Lake di negara bagian Maharashtra tiba-tiba berubah warna dalam beberapa hari terakhir.

Para ahli percaya bahwa perubahan itu kemungkinan disebabkan oleh peningkatan salinitas di dalam air, keberadaan ganggang atau kombinasi keduanya - seperti bagian dari Great Salt Lake di Utah atau Lake Hillier di Australia.

Gajanan Kharat, seorang ahli geologi lokal, mengatakan dalam sebuah video yang diposting ke feed Twitter Pariwisata Maharashtra, bahwa ini telah terjadi sebelumnya, tetapi tidak menonjol.

"Terlihat sangat merah tahun ini karena tahun ini salinitas air telah meningkat. Jumlah air di danau berkurang dan danau menjadi lebih dangkal, jadi salinitasnya naik dan menyebabkan beberapa perubahan internal," kata Kharat seperti dikutip dari CNN, Jumat (12/6/2020).

Ia mengatakan bahwa para peneliti juga menyelidiki apakah kehadiran ganggang merah yang menyebabkan perubahan warna di danau India itu.

"Sampel dikirim ke beberapa laboratorium, dan setelah mereka mempelajarinya kita akan dapat secara definitif mengatakan mengapa air danau berubah menjadi merah," ujar Kharat.

Danau itu, yang terletak sekitar 500 kilometer (311 mil) timur Mumbai, terbentuk setelah meteorit menghantam Bumi sekitar 50.000 tahun yang lalu, menurut afiliasi CNN, CNN News 18. Ini adalah objek wisata yang populer dan telah dipelajari oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Saksikan juga Video Ini:

2 dari 2 halaman

Air di Laut Uni Emirat Ini Berubah Warna dari Biru jadi Merah

Fenomena berubahnya warna air juga pernah terjadi di perairan di Ras Al Khaimah (RAK), salah satu emirat dalam Uni Emirat Arab (UEA). Dari warna biru mendadak berubah warna menjadi merah.

Menurut laporan Khaleej Times, Rabu (2/10/2019), seorang nelayan menyatakan bahwa wilayah lautan yang berubah warna menjadi merah meluas hingga hampir delapan sampai 12 mil dari pesisir pantai.

Otoritas Perlindungan Lingkungan setempat menyatakan bahwa perubahan warna tersebut tidak memiliki dampak negatif terhadap kehidupan biota laut.

"Fenomena alam ini terjadi dua kali dalam satu tahun, walaupun begitu tidak memiliki dampak apapun bagi ekosistem," ujar Otoritas Perlindungan Lingkungan setempat.

Penyebab dari fenomena alam tersebut adalah terjadinya ledakan populasi alga merah. 

Fenomena Red Tide, pertama kali terjadi di perairan UAE pada tahun 2008. Meski tidak memberikan dampak negatif apapun, Kementerian Iklim dan Lingkungan tetap melarang warga untuk berenang, memancing ataupun mengumpulkan ikan mati dari area yang terkena dampak.

Sejak September 2008

Fenomena Red Tide muncul di Ras Al Khaimah pada awal September 2008 dan meluas ke perairan lainnya seperti Umm Al Quwain, Ajman, Sharjah dan beberapa bagian di Dubai. Lalu muncul lagi pada Februari 2009, dan menyebar di perairan negara itu.

Kemunculannya mengakibatkan kematian sejumlah besar ikan dan makhluk laut, dan mempengaruhi penangkapan ikan di daerah yang terkena dampak.

Dr Saif Al Ghais, Direktur General Otoritas Perlindungan Lingkungan mengatakan bahwa uji coba telah dilakukan dan terbukti bahwa tidak ada racun yang menjadi penyebab fenomena Red Tide. Hal ini kemungkinan karena isu perubahan iklim yang terjadi belakangan ini.

Al Ghais mengatakan air di sepanjang pantai dengan alga merah itu memiliki konsentrasi oksigen sedang berkisar antara 4,5-5 mg / l, dan rasio salinitas berkisar antara 39-40 persen.

"Namun, tes toksisitas menunjukkan bahwa tidak ada jenis fitoplankton beracun yang menyebabkan munculnya alga merah. Ikan mati atau organisme laut lainnya tidak ditemukan. Kemunculan Alga merah mungkin disebabkan oleh perubahan iklim dan fenomena yang menyertainya," kata Al Ghais.

Selengkapnya baca di sini...