Sukses

Kasus Baru Terus Muncul, Korsel Perpanjang Masa Pedoman Sanitasi Virus Corona

Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung-hoo mengatakan akan memperpanjang masa untuk pedoman sanitasi dan pencegahan terhadap virus corona.

Liputan6.com, Seoul - Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung-hoo mengatakan akan memperpanjang masa untuk pedoman sanitasi dan pencegahan terhadap virus corona sampai angka kasus baru COVID-19 harian turun menjadi satu digit.

Hal itu, membatalkan rencana sebelumnya di mana pemerintah Korea Selatan memperingatkan akan kembali ke langkah-langkah ketat jaga jarak sosial.

Peringatan dibuat karena jumlah kasus baru harian COVID-19 tetap berada di angka dua digit setelah muncul serangkaian kasus baru di daerah sekitar ibukota Seoul, Reuters melaporkan, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/6/2020).

Dengan tambahan 56 kasus baru pada Kamis (11/6), Korsel mencatat total kasus COVID-19 nasional menjadi 12.003 kasus dan 277 kematian.

Pihak berwenang akan meninjau apakah Korea Selatan akan kembali ke langkah-langkah jarak sosial intensif jika tambahan kasus infeksi harian masih berada pada kisaran itu (dua digit), kata Menkes Park Neung-hoo.

"Pedoman ini bertujuan untuk memotong serangkaian kasus infeksi virus corona yang berpusat di wilayah Seoul yang dapat mengakibatkan kembalinya masyarakat kepada langkah pembatasan sosial," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Seoul Menyumbang Penambahan Kasus Baru

Menurut Menkes Korsel Park Neung-hoo, lebih dari 96 persen kasus infeksi baru dalam dua pekan terakhir berada di wilayah metropolitan Seoul. Dari kasus-kasus baru yang dilaporkan pada Kamis, 42 berasal dari area Seoul.

Korea Selatan sejak 29 Mei telah membatasi kegiatan pertemuan atau perkumpulan dan mencatat setiap orang yang berkunjung ke delapan fasilitas yang dinilai berisiko tinggi, seperti klub malam dan bar, kata Menkes Park.

Aturan ketat jaga jarak sosial akan dipertimbangkan untuk diberlakukan kembali jika 50 angka tambahan infeksi harian terus terjadi selama lebih dari dua pekan, dan tergantung pada jumlah rangkaian wabah baru, ujar Park menambahkan.