Sukses

Ilmuwan Pakai Satelit untuk Lacak Panda Merah yang Terancam Punah

Hewan panda merah yang sekilah mirip rakun ini ternyata telah terancam punah, pihak konservasi pun berupaya dalam menyelamatkan spesies yang berasal dari benua Asia ini.

Liputan6.com, Jakarta Peneliti berusaha untuk melacak keberadaan panda merah yang terancum punah (berstatus genting atau endangered dalam klasifikasi IUCN) dengan menggunakan teknologi pencitraan satelit. Panda merah yang diamati berada di daerah timur Himalaya dan barat daya China.

Setidaknya sudah ada sepuluh panda merah yang menggunakan tracking pada kalungnya, saat ini mereka dilepas di daerah Gunung Kangchenjunga. Untuk saat ini kalung tracking itu telah berjalan dengan baik, menurut para peneliti.

Enam panda merah betinda dan empat panda merah jantan ini telah terlihat dalam beberapa foto yang digunakan para orang-orang yang bekerja di konservasi. Konservasi ini melibatkan banyak pihak dari dokter hewan, pejabat pemerintah di Nepal dan kelompok konservasi Red Panda Network.

"Ini adalah tonggak penting dalam konservasi panda merah," kata Man Bahadur Khadka, direktur jenderal departemen hutan dan konservasi tanah Nepal, seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/6/2020).

Sepuluh panda merah ini juga telah diberi nama orang-orang Nepal, Paaru, Dolma, Chintapu, Mechhachha, Bhumo, Senehang, Ngima, Brian, Ninamma dan Praladdevi.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Panda Merah: Rakun atau Panda?

Dari segi filogeni (kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme), panda merah memiliki keterkaitan dengan Procyonidae (keluarga rakun), Ursidae (beruang), dan Ailuropoda (panda raksasa). Ia ditempatkan pada Ailuropodinae (sampai keluarga ini dipindahkan ke Ursidae), dan ke dalam keluarganya sendiri, Ailuridae. Ketidakpastian ini berasal dari kesulitan dalam menentukan apakah karakteristik tertentu Ailurus secara filogenetis konservatif atau diturunkan dan konvergen dengan spesies yang memiliki kebiasaan ekologis yang sama.

Bukti berdasarkan catatan fosil, serologi, karyologi, perilaku, anatomi, dan reproduksi mencerminkan kedekatan yang lebih dekat dengan Procyonidae daripada Ursidae. Namun, spesialisasi ekologis, pola dalam mencari makan, dan distribusi geografis yang berbeda mendukung kaitannya dengan klasifikasi procyonid modern dalam keluarga terpisah Ailuridae, menurut Wozencraft, W.C. dalam "Species Ailurus fulgens" (2005).

Penelitian DNA molekuler sistematis terbaru juga menempatkan panda merah ke dalam keluarganya sendiri, Ailuridae, bagian dari Musteloidea superfamili yang luas yang juga mencakup mephitids (sigung), procyonid (rakun), dan mustelid (musang). Menurut penelitian filogenetik terbaru, kerabat terdekat panda merah dalam keluarga super Musteloidea adalah procyonid dan mustelid.

"Ini bukan beruang, tidak ada hubungannya dengan panda raksasa, atau rakun, atau garis keturunan afinitas yang tidak pasti. Alih-alih itu adalah garis dasar musteloid, dengan sejarah panjang kemerdekaan dari kerabat terdekatnya (sigung, rakun, dan berang-berang / musang / musang)," kata biologis JJ Flynn dalam makalahnya berjudul Whence the Red Panda? pada 2000.

Panda merah sendiri beranak pada musim semi dan memiliki satu hingga empat anak sekaligus, mereka juga tinggal dalam sarangnya setidaknya 90 hari setelah melahirkan. Panda merah juga merupakan hewan nocturnal, mereka sangat aktif ketika hari sudah gelap.

Ukuran panda merah hanyalah seukuran dengan kucing peliharaan yang ada di dalam rumah. Salah satu penyebab mengapa panda merah ini terancam punah adalah penebangan hutan bambu yang membuat mereka kesulitan mencari makan. Tapi panda merah ini juga dapat makan biji-bijian, telur dan buah-buahan. Pihak konservasi di Nepal berharap mereka dapat melindungi populasi yang ada saat ini. 

 

Reporter: Yohana Belinda