Liputan6.com, Jakarta - KTT ASEAN ke-36 pada tahun 2020 akan dilangsungkan secara virtual. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares.
Dalam agenda press breafing bersama awak media, Jose Antonio Morato Tavares menyampaikan bahwa KTT ASEAN ke-36 akan berlangsung pada tanggal 26 Juni 2020.
Advertisement
Baca Juga
"Pastinya virtual. Rencananya 26 Juni 2020, agendanya belum dibagikan. Itu bertepatan pada hari Jumat, jadi kami meminta agar bisa disesuikan bagi kepala negara yang hendak menjalankan ibadah salat Jumat," ujar Jose pada Rabu (17/6/2020).
Soal agenda, Jose Antonio Morato Tavares menyebut dikembalikan kepada masing-masing negara akan membicarakan dan menyampaikan soal apa.
"Tema isu besar KTT adalah ASEAN Kohesif Responsif. Pembahasan agendanya, midterm review isu-isu kawasan, global dan external relations."
"Pembahasannya umum sekali, terserah leaders mau angkat isu apa. Isu kawasan tentu saja tidak terlepas dari Corona COVID-19 dan post pandemi recovery."
"Presiden Indonesia juga akan angkat isu itu," ujarnya.
Â
Simak video pilihan berikut:
Vietnam Sempat Usulkan KTT Face to Face
Dalam press breafing tanggal 3 Juni 2020, Jose Antonio Morato Tavares sempat menyampaikan keinginan Vietnam agar KTT 2020 dilakukan secara face to face.
"Pihak Vietnam menyampaikan usulan penyelenggaraan KTT ke-36 secara fisik atau face to face," ujar Jose Antonio Morato Tavares dalam konferensi pers dari Kemlu RI secara virtual pada Rabu, 3 Juni 2020.
Jose Antonio Morato Tavares menyebut rangkaian KTT yg diusulkan oleh ketua KTT yaitu Vietnam yaitu: KTT ASEAN (pleno dan retreat), ASEAN Leaders Interface with Inter-parliamentary Assembly, ASEAN Leaders Interface with Representatives of ASEAN Youth, ASEAN Leaders Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council, ASEAN Leaders Interface Section on Women Empowerment.
"Tingkat menteri rangkaiannya ada ASEAN Coordinating Council, ASEAN Political Security Community Council, ASEAN Economic Community Council, ASEAN Sociocultural Community Council.Tentu saja working level yang terdiri dari SOM," jelas Jose.
Pertemuan secara fisik ini mengandung risiko di mana kepala negara akan berpergian ke Vietnam. Jadi, Jose menyampaikan pembahasan ini belum tuntas dibicarakan.
"Barangkali dalam beberapa hari mendatang akan diputuskan bersama apakah akan dilakukan face to face di Vietnam atau melalui video conference," jelasnya.
Advertisement