Sukses

Survei Pilpres AS 2020: Elektabilitas Joe Biden Ungguli Donald Trump

Menurut jajak pendapat terbaru, Joe Biden unggul diatas Donald Trump naik menjadi 13 poin.

Liputan6.com, Jakarta- Menurut jajak pendapat dari Reuters-Ipsos, tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, unggul 13 poin dari Presiden Donald Trump

Dikutip dari The Hill, Jumat (19/6/2020), 48 persen responden dalam survei tersebut mengatakan bahwa mereka akan memilih Joe Biden, dengan 35 persen mengatakan akan mendukung Donald Trump

Dalam beberapa bulan terakhir, Donald Trump mengetahui jumlah jajak pendapatnya menurun, yang diduga sebagai kritik atas penanganannya terhadap pandemi Virus Corona COVID-19, juga termasuk tanggapannya terhadap protes nasional yang dipicu oleh pembunuhan yang dilakukan oleh polisi kulit putih terhadap pria keturunan Afrika-Amerika, George Floyd.

Selain itu, 50 persen responden mengatakan mereka tidak setuju atas penanganan pandemi oleh Donald Trump, dimana kematian karena Virus Corona di AS telah mencapai lebih dari 115.000 warga, dan hanya 40 yang menyetujui tanggapannya terhadap krisis.

Sebaliknya, jumlah dari mereka yang disurvei ikut bersimpati terhadap aksi protes Yang telah berlangsung selama lebih dari tiga pekan mencapai sekitar dua pertiga.

Secara berulang kali, Donald Trump telah mengancam akan mengerahkan militer untuk memadamkan kerusuhan yang terjadi saat protes, yang beberapa di antaranya adalah penjarahan dan kerusakan properti. 

Dukungan untuk Donald Trump di kalangan Partai Republik telah menurun 13 poin sejak Maret lalu, menurut jajak pendapat baru. 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Donald Trump Unggul di Isu Ekonomi

Di antara semua responden, hanya 38 persen menyetujui kinerja Donald Trump selama proses pemakzulan, yang juga menjadi jumlah dukungan terendah sejak November 2019. 

Dalam jajak pendapat, Donald Trump mendapatkan keuntungannya pada ekonomi, dengan 43 persen responden mengatakan bahwa ia akan lebih baik bagi perekonomian, sementara 38 persen dari yang memilih Joe Biden.

Jajak pendapat yang mensurvei sebanyak 4.426 pemilih terdaftar itu dilakukan pada 10-16 Juni, dan memiliki margin kesalahan 2 poin persentase.