Sukses

Demo Anti-Rasisme di Seattle Diwarnai Penembakan, Satu Orang Tewas

Penembakan terjadi di kota Seattle, AS, menewaskan satu korban dan melukai satu orang lainnya, saat para aktivis di kota tersebut tengah menggelar protes terhadap kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan ras di seluruh AS.

Liputan6.com, Seattle - Polisi Seattle mengatakan pada Sabtu (20/6) waktu setempat bahwa mereka sedang menyelidiki insiden penembakan yang menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya, saat para aktivis di kota tersebut tengah menggelar protes terhadap kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan ras di seluruh AS.

Insiden penembakan yang terjadi di 10th Avenue dan East Pine di dalam area Capital Hill Organized Protest (CHOP) sedang diselidiki, kata Departemen Kepolisian Seattle. 

Sejak 8 Juni, kawasan di Seattle , AS, tersebut ditempati oleh para aktivis tanpa kehadiran polisi, ketika polisi Seattle meninggalkan Kawasan Timur yang berlokasi disana.

Sekitar pukul 02:30 waktu setempat, polisi di kota tersebut mengatakan mereka menanggapi laporan terkait penembakan di Cal Anderson Park, hanya untuk mengetahui bahwa dua korban pria dari insiden itu telah dipindahkan ke Harborview Medical Center oleh petugas medis CHOP.

Dibawanya 2 korban penembakan dari Capital Hill tersebut ke rumah sakit dibenarkan oleh Juru bicara Harborview Medical Center, Susan Gregg.

Mereka dilarikan ke fasilitas medis itu pada dini hari dan salah satunya, yang merupakan seorang remaja berusia 19 tahun, meninggal tak lama setelah kedatangan sementara satu korban yang lain masih dalam kondisi kritis di perawatan intensif.

Menurut polisi, tersangka, yang mungkin jumlahnya lebih dari satu orang, dan belum adanya keterangan mengenai mereka, telah melarikan diri dan kini masih belum tertangkap, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (21/6/2020). 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Rekaman Video

Keramaian yang terjadi di kota itu berlangsung ketika demonstrasi meluas di seluruh AS, terhadap kebutralan polisi dan ketidakadilan setelah George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika berusia 46 tahun, meninggal ketika ia berada dalam tahanan polisi Minneapolis.

Rekaman video setelah insiden penembakan yang terjadi Seattle, menunjukkan beberapa polisi memasuki bagian dari zona protes dengan berjalan kaki dan membawa tameng mereka, ketika warga mengangkat tangan mereka dan berteriak pada petugas untuk menjatuhkan senjata mereka.

Rekaman video tersebut didapatkan dari Omari Salisbury,yang merupakan seorang reporter untuk Converge Media.

Reuters dilaporkan melihat rekaman itu, dimana juga menunjukkan orang-orang yang berada di sekitar beberapa mobil polisi, yang kemudian meninggalkan daerah itu.

Polisi, dalam sebuah pernyataan, menyebut para pemrotes itu "kerumunan yang penuh kekerasan yang mencegah para petugas mendapatkan akses aman ke para korban."