Sukses

Selain 21 Juni 2020, Ini 7 Ramalan Kiamat Aneh pada Masa Lalu

Muncul sebuah teori konspirasi yang menyatakan bahwa kita sebenarnya berada di tahun 2012, bukan tahun 2020. Berikut adalah 7 ramalan 'Kiamat' lainnya yang muncul di masa lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Virus Corona di tahun 2020 telah menjadikan tahun ini sebagai momen bersejarah yang penuh kecemasan dan tantangan. Selain hal-hal terkait virus, informasi keliru dan hoaks tentang penyakit COVID-19 juga menimbulkan kecemasan berlebihan yang tidak perlu di masyarakat.

'Ahli teori konspirasi' kini muncul yang mengklaim bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Juni 2020, berdasarkan 'tafsir' atau prediksi kalender Suku Maya kuno.

Kalender Gregorian, menurut para ahli, diperkenalkan untuk lebih mencerminkan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari. Namun, menurut keyakinan diyakini banyak orang, sebanyak 11 hari hilang dari tahun yang pernah ditentukan oleh kalender Julian. Hari-hari yang hilang ini bertambah, seiring waktu.

Sementara kini muncul sebuah teori konspirasi yang menyatakan bahwa kita sebenarnya berada di tahun 2012, bukan tahun 2020. Pada sebelumnya, tahun 2012 telah dikenal sebagai nubuat kiamat yang diklaim oleh Suku Maya kuno.

Dalam laman Twitter-nya, klaim itu juga digaungkan oleh Paolo Tagaloguin, yang menyebutnya sebagai 'sarjana Fulbright, biologis'.

Dalam tweet-nya yang sekarang dihapus, Ia dilaporkan mengatakan, "Mengikuti Kalender Julian, kita secara teknis berada pada 2012. Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena peralihan ke Kalender Gregorian adalah 11 hari. Selama 268 tahun menggunakan Kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari = 2.948 hari. 2,948 hari/365 hari (per-tahun) = 8 tahun."

Mengacu pada teori ini, 21 Juni 2020, sebenarnya adalah 21 Desember 2012. Dapat diingat bahwa pada 2012, tanggal 21 Desember diusulkan oleh beberapa orang sebagai akhir dunia oleh para ahli teori konspirasi.

Menanggapi klaim fenomena 21 Desember 2012 itu, seorang astronom AS Phil Plait mengatakan bahwa semua itu tidak masuk akal, seperti dilaporkan oleh Syfy.com.

"Pertama, orang Maya tidak pernah meramalkan akhir dunia. Seluruh hal 2012 itu salah sejak awal."

"Kecuali kalendar mereka tidak berakhir saat itu. Mereka memiliki satuan waktu yang mereka hitung, sama seperti kita. Mereka tidak menggunakan minggu dan bulan dan tahun, tetapi itu adalah ide yang sama. Ternyata pada tanggal 21 Desember 2012 salah satu unit besar mereka terguling, mirip dengan tanggal kita tahun 1999 yang berubah menjadi tahun 2000. Jadi seperti satu dekade atau abad baru, itu saja."

"Kedua (...) tidak ada alasan untuk membawa kalender Julian ke sini. Itu tidak masuk akal."

Teori konspirasi, dugaan, dan klaim mengenai kiamat bukanlah yang pertama muncul. Jika kita melihat ke sejarah masa lalu, ada beberapa ramalan kiamat yang sempat mencuri perhatian publik di dunia. Berikut 7 ramalan kiamat paling aneh dan juga paling menarik yang pernah ada dalam sejarah, seperti Liputan6.com kutip sebagian dari situs Bustle, Minggu (21/6/ 2020):

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 8 halaman

1. Planet Mistis Nibiru

Entah beberapa kali Nibiru disebut-sebut bakal menjadi penyebab kiamat bagi Bumi.

Sejumlah media seperti Express dan Daily Star mengabarkan teori konspirasi bahwa Nibiru atau Planet X akan menabrak Bumi setelah supermoon terakhir pada tahun ini terjadi pada 14 Desember 2016.

Meskipun benar bahwa para ilmuwan saat ini sedang berburu planet kesembilan di Tata Surya bagian luar, itu tak ada kaitannya dengan Nibiru.

Kedatangan planet 'mistis' itu beberapa kali diramalkan pada 2003, 2007, 2012, dan 2015. Namun, tak ada yang terbukti.  

Apa itu Nibiru?

Planet X, yang juga dikenal sebagai Nibiru atau Marduk, diyakini sebagai planet ke-10 dalam tata surya -- bukan kesembilan.

Planet itu dikait-kaitkan dengan penyebab kiamat bagi Bumi. Sempat memicu heboh dan panik karena dikait-kaitkan dengan "ramalan" suku Maya soal akhir dunia pada 2012 lalu, yang untungnya tidak terwujud.

Planet X konon punya jalur orbital yang membawanya mendekat ke Bumi. Dan jika itu terjadi, bisa gawat.

Sebab, insiden itu bisa memicu tsunami, menyebabkan gempa, atau membangunkan gunung-gunung berapi.

Bukan itu saja.

Jika 'demon planet' atau 'planet iblis' itu terlalu dekat dengan Bumi, ia bisa saja menyeret tempat tinggal manusia mendekat ke Matahari. Planet Biru pun akan berhenti berputar.

Kondisi itu bahkan diyakini bakal mengelupas kerak Bumi, seperti monyet mengupas pisang.

Sudah berkali-kali Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membantah eksistensi Nibiru.

Kalau Nibiru atau 'planet liar' lain benar, maka para astronom pasti telah melacak keberadaannya setidaknya dalam beberapa dekade belakangan. Dan pasti saat ini keberadaan mereka akan terlihat dengan mata telanjang.

Ilmuwan senior NASA, David Morrison memperkirakan, sekitar dua juta orang mendiskusikan isu tersebut di dunia maya.

Sebagai ilmuwan yang dianggap mengerti tentang kebenaran isu tersebut, ia mengaku menerima sekitar lima e-mail yang menanyankan tentang Nibiru setiap harinya, tak hanya oleh orang dewasa, namun juga anak-anak.

"Setidaknya sekali dalam seminggu aku menerima email dari anak-anak -- berusia 11 tahun -- yang mengatakan bahwa mereka sakit atau berpikir akan bunuh diri karena kedatangan kiamat," ujar Morrison.

Menurutnya, isu kiamat itu sendiri terus tersebar karena orang-orang belum mengetahui secara pasti tentang Nibiru. Hingga berita ini diturunkan, belum adalah planet besar yang diklaim sebagai Nibiru ditemukan mengorbit di luar tata surya kita.

Ia pun menjelaskan fakta sesungguhnya di balik kiamat Nibiru yang isunya marak beredar pada 2011. Pada saat itu, para pencetus teori konspirasi menyebut komet kecil bernama Elenin, yang melewati Bumi dalam jarak terdekatnya, sebagai Nibiru. Padahal, para ilmuwan mengatakan bahwa lintasan Elenin 100 kali lebih jauh dari jarah Bumi ke Bulan.

"Faktanya, orang-orang ini (pencetus teori konspirasi) selalu mengubah cerita mereka," tulis Morrison seperti dikutip dari Solar System Exploration Research Virtual Institute milik NASA.

3 dari 8 halaman

2. The Seeker

Pada 1954, seorang ibu rumah tangga dan mahasiswa, Dorothy Martin mengaku melakukan kontak dengan mahluk Planet Clarion.

Para alien konon mengatakan mereka akan menghancurkan Bumi dengan banjir bah. Hanya umat beriman yang bakal selamat. Mereka akan dievakuasi piring terbang, tengah malam sebelum bencana menerjang Bumi.

Terdengar aneh? Memang. Namun, ada saja yang percaya. Para pengikutnya -- sebagian terlanjur berhenti kerja dan menyerahkan semua harta miliknya -- mendekam di dalam rumah masing-masing, menunggu jemputan alien.

Untuk menghindari terbakar radiasi piring terbang, para pengikut menyingkirkan semua besi yang ada dari tubuhnya termasuk resleting dan pengait bra.

Tengah malam tiba, orang-orang yang percaya ini makin gelisah. Akhirnya pada pukul 04.45, Martin mengaku mendapatkan pesan lain dari mahluk Planet Clarions -- bahwa Tuhan sangat terkesan dengan tindakan para pengikutnya dan berubah pikiran. Tuhan memutuskan membatalkan kiamat.

4 dari 8 halaman

3. 'Nabi' Ayam

Banyak yang percaya peringatan kiamat akan disampaikan oleh seorang nabi. Di Leeds, Inggris, peran nabi itu diwakili oleh seekor ayam! 'The Prophet Hen of Leeds' -- demikian ayam itu dijuluki, mengeluarkan telur yang bertuliskan pesan 'Kristus telah datang'.

Kala itu, banyak orang mengunjungi lokasi ayam tersebut, melihat langsung telur menakjubkan itu, dan lalu meyakini kiamat akan segera datang. Orang-orang yang percaya tiba-tiba menjadi sangat relijius, rajin berdoa siang dan malam, dan bertobat atas segala perilaku jahat mereka di masa lalu.

Namun, isu itu berakhir saat beberapa orang yang penasaran mengawasi ayam saat bertelur. Ternyata, telur ajaib itu adalah ulah para penipu. Belakangan diketahui, telur yang ditulisi tinta korosif dimasukkan dengan paksa ke rahim ayam betina.

Mendengar fakta itu, orang-orang yang terlanjut yakin tentu saja kaget. Tapi toh mereka tertawa keras-keras, menertawakan kebodohan sendiri. Saat itu, bagi mereka, dunia terlihat lebih indah dan menyenangkan.

5 dari 8 halaman

4. Komet Halley

Pada 1881 astronom memprediksikan sebuah komet yang mengandung gas beracun, cyanogen, akan datang ke bumi. Tak ada yang mengkhawatirkan ramalan itu, sampai orang-orang menyadari bahwa sebuah komet (Komet Halley) akan melintas ke bumi pada 1910.

Apakah Bumi akan diselubungi gas beracun? Spekulasi ini bahkan jadi headline di The New York Times dan beberapa koran lainnya, mengundang kepanikan di Amerika Serikat dan beberapa negara.

Para ilmuwan terkemuka tampil, menjelaskan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. Imbauan itu terbukti benar.

6 dari 8 halaman

5. Y2K

Kepanikan mewarnai pergantian milenium. Banyak yang mengkhawatirkan kinerja komputer, salah satunya, diyakini tak akan mampu membedakan antara tanggal di tahun 2000 dengan 1900.

Tak ada yang benar-benar yakin apa yang bakalan terjadi, tapi banyak mengira itu akan menyebabkan bencana dahsyat. Dari pemadaman listrik massal hingga malapetaka nuklir.

Akibatnya, penjualan senjata naik drastis, banyak orang memilih bersembunyi dalam bunker perlindungan alih-alih merayakan pergantian milenium.

7 dari 8 halaman

6. Large Hadron Collider

Bahkan sebelum akselelator paling hebat sejagad, Large Hadron Collider (LHC) dinyalakan, beredar rumor bahwa pemecah partikel itu bisa menciptakan lubang hitam (black hole) mini yang bisa menghancurkan Bumi. Memicu kiamat.

Seorang perempuan yang khawatir LHC bisa memicu terciptanya lubang hitam dan menghancurkan Bumi -- mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan untuk menutup fasilitas pemecah atom itu. Dan kalah.

Menurut Phys Org, pengadilan administrasi di Muenster, Jerman, menolak klaim warga negaranya itu bahwa LHC akan merusak planet ini. Upaya perempuan ini sebelumnya ke pengadilan di Swiss juga dimentahkan hakim.

"Dalam laporan kajian keamanan CERN tahun 2003 dan 2008, potensi bahaya akselelator proton itu secara ilmiah tidak dimungkinkan," tulis Kementerian Kehakiman Rine-Westphalia utara.

LHC terletak di perbatasan antara Prancis dan Swiss. Terdiri dari terowongan sepanjang 27 kilometer, berupa cincin yang terdiri dari 9.000 magnet lebih dan ditenagai 1.700 sirkuit elektrik, untuk menghancurkan partikel dalam kecepatan tinggi. Tujuannya adalah mengungkap misteri teori asal usul alam semesta, Big Bang. Juga tentang asal usul massa dan pertanyaan dasar fisika lain.

LHC sempat menjadi sorotan dunia terkait temuan partikel diduga Higgs boson, partikel yang secara teoritis memberi massa pada partikel lain. Atau yang tenar mendunia sebagai "partikel Tuhan".

Kekhawatiran wanita itu sesungguhnya bukan yang pertama. Pada 2010 lalu, sebelum akselelator LHC berputar, para penentang menyuarakan ketakutan, bahwa instrumen itu bisa berujung ke konsekuensi bencana katastropik.

Yang paling populer, pernyataan bahwa kolider itu akan menciptakan lubang hitam mini yang akan menyedot Bumi. Namun, para ahli terkemuka mengatakan, itu tak masuk akal.

Dan, meskipun kolider itu ternyata bisa menciptakan lubang hitam mikroskopis, para peneliti mengatakan, itu akan menguap hanya dalam waktu antara sepertriliun atau sepermiliar detik.

Teori lain menyebut, LHC mungkin akan menciptakan strangelet, partikel yang secara teoritis bisa mengubah materi lain menjadi strangelet. Hingga akhirnya seluruh materi bumi menjadi materi strangelet tanpa sisa. Namun teori terakhir dimentahkan oleh dua tahun proses riset di LHC itu karena tanpa bukti.

8 dari 8 halaman

7. Kiamat Bangsa Maya

Diyakini dunia akan kiamat pada 21 Desember 2012, pukul 11.11 GMT atau 18.11 Waktu Indonesia Barat. Namun, hingga batas waktu berakhir, tak ada apapun yang terjadi.

Tak ada planet Nibiru atau asteroid yang menabrak Bumi. Tak ada pergeseran kutub bumi. Tak ada hujan api maupun gempa dahsyat yang menimbulkan kerusakan global.

Apa yang dikatakan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ternyata benar adanya: tak ada bukti ilmiah jagad raya akan menemui akhirnya pada hari itu.

NASA menjelaskan, rumor kiamat Maya diawali sebuah klaim tentang keberadaan Nibiru atau "Planet X" yang konon ditemukan bangsa Sumeria. "Awalnya kiamat diprediksi terjadi pada Mei 2003, namun karena tak ada apapun yang terjadi, akhir dunia digeser menjadi Desember 2012," demikian ungkap NASA.

Kebetulan pada 21 Desember 2012 bertepatan dengan akhir b'aktun 13 kalender hitung panjang (long count) Maya. Itu hanya satu dari sekian banyak ramalan akhir dunia yang gagal total, terbantahkan oleh fakta. Sekali lagi, ilmu pengetahuan menang.