Sukses

Insiden Penusukan di Reading Inggris Ditelusuri Sebagai Aksi Terorisme

Pada insiden penusukan yang terjadi di Reading Inggris ternyata pernah terkait dengan aksi terorisme.

Liputan6.com, London - Pria yang ditahan atas dugaan membunuh tiga orang di sebuah taman di Reading dalam sebuah insiden penusukan, diketahui masuk dalam daftar orang yang dicari oleh MI5.

MI5 merupakan sebuah badan intelijen dan keamanan dalam negeri Inggris Raya dan merupakan bagian dari mesin intelijennya bersama dengan Dinas Intelijen Rahasia, Markas Besar Komunikasi Pemerintah, dan Intelijen Pertahanan.

Dikutip dari laman BBC, Senin (22/6/2020), Khairi Saadallah (25) telah ditangkap pada hari Sabtu dan polisi mengatakan mereka tidak mencari orang lain atas insiden teror tersebut.

Seorang sumber mengatakan bahwa dia berasal dari Libya dan menjadi perhatian MI5 pada tahun 2019.

 

PM Boris Johnson mengatakan dia "terkejut dan muak" atas serangan yang terjadi di Forbury Gardens pada Sabtu malam.

Counter Terrorism Policing South East (CTSPE) mengatakan seorang pria berusia 25 tahun dari Reading, yang pada awalnya ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan pada hari Sabtu, kini telah ditangkap kembali berdasarkan Bagian 41 dari Undang-Undang Terorisme 2000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dicurigai Terlibat Terorisme

Sumber-sumber keamanan mengatakan tersangka mendapat perhatian dari dinas-dinas keamanan setelah mereka menerima informasi bahwa ia mempunyai aspirasi untuk bepergian ke luar negeri, yang berpotensi untuk terorisme.

Ketika informasi tersebut diselidiki lebih lanjut, tidak ada ancaman nyata atau risiko langsung yang diidentifikasi.

Hingga saat ini, tidak ada dokumen kasus yang dibuka untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kepala Detektif Superintenden Kath Barnes, Kepala CTPSE, mengatakan penyelidikan "terus bergerak dengan cepat".

Tersangka ditangkap dalam waktu lima menit dari panggilan darurat pertama yang dilakukan ke polisi, dan sejumlah petugas dengan cepat berada di tempat kejadian.

Seorang teman tersangka mengatakan bahwa Saadallah tampaknya menjadi "orang yang normal dan asli", dan telah menjadi seseorang yang bisa menghisap ganja.

Kieran Vernon berkata, "Dia tampak seperti saya atau Anda. Setiap kali kami bertemu, kami biasanya berbicara tentang minum wiski dan betapa berbedanya ganja memengaruhi pikiran yang berbeda."

"Dan hanya itu yang akan kita bicarakan."