Sukses

Serangan Rudal dan Drone Houthi Yaman ke Arah Riyadh Berhasil Dicegat Arab Saudi

Pihak koalisi Arab Saudi mengatakan bahwa mereka mencegat tiga rudal yang ditembakkan ke arah Najran dan Jizan pada 23 Juni dan beberapa drone bersenjata diluncurkan ke kerajaan pada Senin malam (22/6).

Liputan6.com, Riyadh- Kelompok militan Houthi dari Yaman mengatakan pihaknya meluncurkan serangan rudal dan drone pada Selasa 23 Juni 2020, mengarah ke Kementerian Pertahanan dan pangkalan militer di ibu kota Arab Saudi, Riyadh. 

"Sejumlah besar rudal balistik bersayap dan drone menargetkan ibu kota musuh Saudi ... menghantam markas dan pusat militer termasuk kementerian pertahanan dan intelijen dan Pangkalan Udara Raja Salman," ujar juru bicara militer Houthi Yahya Sarea menyampaikan terkait serangan tersebut dalam pidato yang disiarkan televisi. 

Serangan juga diluncurkan terhadap situs militer di kota Arab Saudi bagian selatan, yaitu Najran dan Jizan yang berbatasan dengan Yaman, menurut Yahya Sarea.

Tetapi serangan tersebut telah dicegat.

Pihak koalisi pada 23 Juni mencegat tiga rudal yang ditembakkan ke arah Najran dan Jizan, dan beberapa drone bersenjata diluncurkan ke kerajaan pada Senin malam 22 Juni waktu setempat, kata juru bicara Koalisi Arab Saudi, Kolonel Turki al-Malki, dalam sebuah pernyataan di kantor berita pemerintah Arab Saudi, SPA.

Turki al-Malki menyebutkan bahwa serangan Houthi di Riyadh adalah "aksi permusuhan yang disengaja yang dirancang untuk menargetkan warga sipil."

Selama lima tahun, koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi telah berjuang melawan kelompok militan itu, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (24/6/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kesaksian dalam Serangan

Namun sejauh ini belum ada konfirmasi langsung tentang target spesifik oleh koalisi atau otoritas Arab Saudi.

Di Riyadh sempat terdengar dua ledakan keras, menurut seorang saksi mata Reuters, juga terlihat kepulan asap di langit di atas ibu kota Arab Saudi tersebut menjelang fajar.

Selain itu, tidak ada laporan terkait kerusakan atau korban dalam serangan itu. 

Serangan antara kedua belah pihak telah melonjak setelah berakhirnya bulan lalu dari gencatan senjata yang berlangsung selama enam pekan yang dipicu oleh pandemi Virus Corona jenis baru. Dilaporkan bahwa koalisi militer di Arab Saudi telah merespons serangan lintas-perbatasan rudal dan udara Houthi dengan serangan udara.

Pada Maret 2015, koalisi tersebut melakukan intervensi di Yaman setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Arab Saudi dari ibu kota Sana'a, pada akhir 2014. Konflik ini sebagian besar dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.