Sukses

Jepang Punya Superkomputer Fugaku yang Diklaim Paling Cepat Sedunia

Fugaku dari Jepang menggeser posisi superkomputer AS Summit ke posisi kedua.

, Tokyo - Pusat riset ilmiah Jepang, RIKEN dan Fujitsu Ltd di Kobe mengembangkan superkomputer Fugaku. Yang diakui sebagai komputer paling cepat dan paling kuat sedunia dalam TOP500 superkomputer dunia pada Senin 22 Juni 2020.

Fugaku dari Jepang ini menggeser posisi superkomputer AS Summit ke posisi kedua.

Teknologi chip superkomputer itu dipasok oleh Arm Ltd yang bermarkas di Inggris namun merupakan properti milik Softbank Group Corp. Jepang. Fugaku punya kecepatan 415,6 petaflops atau sekitar 2,8 kali lipat lebih cepat dari Summit yang kecepatannya 148,6 petaflops, yakni performa kalkulasi perdetik dengan 15 nol di belakang digitnya.

Superkomputer punya kecepatan 1.000 kali lipat komputer normal.

"Untuk pertama kalinya sebuah superkomputer Jepang menjadi pemuncak TOP500 ranking supercomputer sekaligus peringkat HPCG, HPL-AI dan Graph500," kata direktur RIKEN, Satoshi Matsuoka seperti dikutip dari DW Indonesia, Rabu (24/6/2020).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Bantu Perangi Pandemi Corona COVID-19

Fugaku, yang berarti Gunung Fuji dalam bahasa Jepang kini sudah digunakan untuk memerangi pandemi COVID-19. Komputer membuat simulasi bagaimana “droplets“ atau tetesan cairan tubuh menyebar di dalam ruang kantor yang dipasangi partisi penghalang atau di dalam kereta yang penuh sesak dengan jendela dibuka. 

"Saya mengharapkan teknologi informasi paling mutakhir yang kami kembangkan, bisa berkontribusi pada kemajuan besar menghadapi tantangan sosial sulit seperti COVID-19“, ujar Matsuoka dalam sebuah pernyataan.

Fugaku diperkirakan akan beroperasi sepenuh kapasitasnya mulai bulan April 2021 setelah proses pengembangan selama enam tahun.

3 dari 3 halaman

Apa Kegunaan Superkomputer?

Menimbang kecepatan prosesing yang luar biasa, pemerintah biasanya menggunakan superkomputer untuk membuat simulasi ledakan nuklir usebagai pengujian senjata secara virtual. Para ilmuwan juga memanfaatkan superkomputer untuk membuat model sistem iklim dan riset bioteknologi.

Naoki Shinjo, corporate executive officer Fujitsu mengatakan, "berharap Fugaku bisa menunjukkan efektifitas sangat tinggi dalam aplikasi dunia nyata."

Shinjo juga menambahkan, harapan lainnya adalah superkomputer akan memainkan peranan dalam membentuk proyek masyarakat 5.0 di Jepang. Yakni sebuah masyarakat berbasis teknologi, yang menggabungkan kecerdasan buatan, big data dan intenet untuk mengembangkan masyarakat.