Sukses

Jemaah Tes Corona Hingga Jaga Jarak, 16 Fakta Haji 2020 yang Digelar Terbatas

Berikut ini sejumlah fakta di balik keputusan Haji 2020 yang digelar terbatas, Liputan6.com rangkum dari sejumlah sumber.

Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya pihak Arab Saudi mengumumkan penyelenggaraan haji tahun ini. Ritual tahunan pada masa pandemi Virus Corona COVID-19 itu diputuskan digelar dengan terbatas.

Keputusan ini menandai pertama kalinya dalam sejarah modern Arab Saudi bahwa warga Muslim dari luar negeri dilarang melakukan ibadah haji, yang pada 2019 berhasil mendatangkan 2,5 juta jemaah. Sebab jemaah yang diizinkan untuk menjalankan ibadah tahunan itu adalah mereka yang saat ini sudah berada di dalam negara tersebut.

"Telah diputuskan bahwa ibadah tahun ini akan dilakukan dengan jumlah yang sangat terbatas … dengan kewarganegaraan yang berbeda-beda dalam kerajaan," kata kantor resmi Saudi Press Agency mengutip kementerian.

"Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat … dan sesuai dengan ajaran Islam."

Ibadah haji, yang merupakan suatu keharusan bagi seorang Muslim setidaknya sekali seumur hidup mereka, sangat dimungkinkan menjadi sumber penularan utama virus. Pasalnya, ibadah ini kerap menampung jutaan jemaah dalam situs-situs keagamaan yang padat.

Berikut ini sejumlah fakta di balik keputusan Haji 2020 yang digelar terbatas, Liputan6.com rangkum dari sejumlah sumber, Rabu (24/6/2020):

Saksikan Juga Video Ini:

2 dari 5 halaman

Soal Jemaah dan Alasan Haji 2020 Terbatas

1. Jemaah Haji 2020 hanya mereka yang sudah ada di Arab Saudi. Terbuka bagi WNA di sana, namun tidak untuk jemaah dari luar negeri.

2. Pertama kalinya dalam sejarah modern Arab Saudi bahwa negara tersebut tidak membolehkan Muslim di luar kerajaan atau jemaah internasional dilarang haji.

3. 6 negara sudah membatalkan haji tahun ini, jauh sebelum pengumuman Arab Saudi soal haji terbatas. Di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand dan Kamboja.

4. Arab Saudi melakukan pembatasan karena pandemi Virus Corona (COVID-19). Jika ibadah haji dilaksanakan seperti biasanya, maka akan ada kerumunan besar dan itu bisa menambah risiko penularan virus. Juga menyorot vaksin belum kunjung ditemukan.

 

3 dari 5 halaman

Kerugian Besar Arab Saudi hingga Penerapan Protokol Haji 2020

5. Ibadah haji sangat terbatas ini akan membuat Arab Saudi rugi besar. Padahal negara kerajaan tersebut telah terguncang dua hal, yaitu pelambatan ekonomi yang disebabkan oleh virus dan anjloknya harga minyak dunia.

6. Pengamat dari Royal United Services Institute di London, Umar Karim, berkata haji terbatas 2020 ini adalah opsi teraman saat pandemi Corona COVID-19.

7. RI apresiasi haji terbatas. Menag Fachrul Razi mengatakan keselamatan jemaah patut dikedepankan. Apalagi, agama mengajarkan bahwa mencegah kerusakan harus diutamakan dari meraih kemanfaatan. Karenanya, saat ini, berikhtiar menjaga keselamatan jemaah adalah hal utama.

8. Kementerian Kesehatan di Arab Saudi mengembangkan langkah-langkah dan protokol pencegahan dan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan musim haji yang aman di masa pandemi Corona COVID-19.

4 dari 5 halaman

Perkiraan Jumlah Jemaah hingga Tes dan Karantina Terkait COVID-19

9. Jumlah Muslim yang diizinkan untuk melakukan haji mendatang mungkin sekitar 1.000.

10. Semua jemaah akan dites Virus Corona COVID-19 sebelum mereka mencapai situs suci.

11. Hanya Muslim di bawah usia 65 tahun yang akan diizinkan untuk melakukan haji tahun ini.

12. Semua jemaah akan diminta untuk mengkarantina diri setelah mereka menyelesaikan ritual haji.

5 dari 5 halaman

Pekerja Dites Corona hingga Penerapan Jarak Sosial

13. Semua pekerja dan relawan akan dites Virus Corona COVID-19 sebelum ibadah haji dimulai.

14. Status kesehatan semua jemaah akan dipantau setiap hari.

15. Rumah sakit telah disiapkan untuk keadaan darurat yang terjadi selama ibadah.

16. Langkah-langkah jarak sosial akan ditegakkan.