Liputan6.com, Jakarta- Wabah Virus Corona di Kota Beijing, China, telah muncul kembali sejak pertengahan Mei. Kasus infeksi virus itu terjadi di pasar makanan Xinfadi yang berlokasi di kota tersebut.
Kendati demikian, tindakan pencegahan hingga penanganan Corona COVID-19 terus diupayakan oleh pihak berwenang di ibu kota Negeri Tirai Bambu itu.
Dalam konferensi pers virtual pada Rabu (24/6/2020), Konselor Politik Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Qiu Xinli, menyampaikan update-nya terkait situasi pandemi Corona COVID-19 di negaranya.
Advertisement
"Pada saat ini, situasi Pandemi COVID-19 di Tiongkok pada umumnya terjaga stabil, kegiatan produksi dan pekerjaan mulai beraktivitas kembali secara tertib," kata Qiu Xinli.
Ia juga memaparkan, pada sisi lain, ada kasus kluster dan kasus sporadik di beberapa tempat tertentu di Tiongkok. Selain itu, Qiu Xinli pun menegaskan bahwa risiko kasus impor dari luar negeri tidak boleh diabaikan.
Dikutip dari laporan VOA News pada 22 Juni, Beijing telah mampu melakukan tes untuk Corona COVID-19 pada hingga 1 juta orang.
Dengan kasus yang juga muncul di industri makanan di kota tersebut, laporan dari South China Morning Post pada beberapa waktu lalu juga mengatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok telah memeriksa dan menguji hingga lebih dari 15.600 sampel makanan impor, termasuk kemasan, dan semuanya kembali negatif untuk Corona COVID-19.
Seorang pejabat karantina di Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, Song Yueqian, mengatakan pada Jumat (19/6) bahwa lembaganya telah meluncurkan gerakan nasional untuk memeriksa semua produk impor segar yang disimpan dingin dari "negara-negara berisiko tinggi."
Saksikan Video Berikut Ini:
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Reguler
Dalam menangani pandemi Virus Corona, "Pihak Tiongkok akan terus memegang teguh prinsip "mencegah virus kembali masuk agar tidak terjadi penularan lagi," untuk semakin memperkukuh dan menspesifikasikan tindakan pencegahan dan pengendalian reguler," jelas Qiu Xinli dalam koferensi pers virtual pada Rabu (24/6).
Hal itu pun termasuk "terus meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian dan pengobatan, mempercepat penyempurnaan sistem kesehatan publik, mempertahankan hasil melawan COVID-19, mempercepat proses resumpsi pekerjaan dan persekolahan, serta mengembalikan tatanan ekonomi dan sosial secara keseluruhan."
Advertisement