Sukses

Atas Tuduhan Spionase, India dan Pakistan Saling Usir Diplomat

Buntut panjang pertikaian diplomatik India dan Pakistan yang selama ini sering terlibat sengketa perbatasan di kawasan Kashmir kini menyasar ranah diplomatik. Dengan tuduhan spionase alias mata-mata.

New Delhi - Pertikaian diplomatik kedua negara yang selama ini sering terlibat sengketa perbatasan di kawasan Kashmir, India dan Pakistan, berbuntut panjang. Kini kedua negara saling usir perwakilan diplomatik.

Mengutip DW Indonesia, Kamis (25/6/2020), India mengatakan kepada Pakistan pada Selasa 23 Juni untuk memangkas setengah stafnya di Kedutaan Pakistan di New Delhi dengan tuduhan kegiatan spionase. 

"Mereka (Pakistan) telah terlibat dalam aksi spionase dan mempertahankan hubungan dengan organisasi teroris," kata Kementerian Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan. India juga mengatakan akan "secara timbal balik mengurangi kehadiran diplomatnya di Islamabad dengan proporsi yang sama."

Pakistan langsung menanggapi keputusan India dan memerintahkan setengah staf di Komisi Tinggi India di Islamabad agar meninggalkan negara itu. Pakistan sekaligus membantah anggota korps diplomatiknya melakukan kesalahan yang dituduhkan oleh India.

"Pakistan juga menolak sindiran para pejabat Komisi Tinggi India di Islamabad," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan. Islamabad meminta semua pejabat diplomatik India yang terkena dampak untuk meninggalkan negara itu dalam waktu satu minggu.

2 dari 3 halaman

Saling Balas

Ketegangan diplomatik terbaru antara kedua negara berawal ketika India mengusir dua pejabat kedutaan Pakistan di New Delhi akhir Mei lalu karena menuduh mereka terlibat dalam kegiatan spionase. India juga menuduh Pakistan telah menyiksa dua diplomatnya yang ditangkap di Islamabad dengan tuduhan kasus tabrak lari.

Kedua diplomat India itu kembali ke New Delhi pada Senin 22 Juni. "Mereka memberikan rincian gambar-gambar dari perlakuan biadab yang mereka alami", kata Kementerian Luar Negeri India.

Saling tuduh kegiatan spionase memang biasa terjadi antara kedua negara. Mereka juga sering menuduh pihak yang lain menahan dan menyiksa diplomatnya secara ilegal. Kedua negara hingga kini tidak memiliki Duta Besar resmi di kantor perwakilannya di New Delhi maupun di Islamabad, dan menamakan kantor perwakilan itu bukan Kedutaan Besar, melainkan Komisi Tinggi.

3 dari 3 halaman

Dampak Konflik Kashmir

Ketegangan antara India dan Pakistan sudah dimulai sejak Agustus tahun lalu, setelah India membatalkan status semi-otonomi atas wilayah Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim. India juga mengerahkan lebih banyak pasukan keamanan ke kawasan itu dan memberlakukan pengawasan keamanan yang lebih ketat.

Kawasan Kashmir terpecah antara wilayah India dan wilayah Pakistan sejak pendirian kedua negara setelah lepas dari kekuasaan kolonial Inggris tahun 1947.

Sejak akhir Maret tahun ini, pasukan India juga telah melakukan sejumlah operasi militer terhadap "aksi pemberontakan” di wilayah Kashmir dan menewaskan puluhan tersangka militan. India menuduh Pakistan  mempersenjatai dan melatih ”para pemberontak” di wilayah Pakistan, sebelum mengirim mereka melintasi perbatasan ke Kashmir yang dikelola India. Pakistan telah membantah tuduhan itu.