Sukses

Pertama dalam 50 Tahun, Vietnam Jadi Tuan Rumah KTT ASEAN Secara Virtual

Vietnam menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang dilakukan secara virtual.

Liputan6.com, Hanoi - Vietnam menjadi tuan rumah dalam KTT ASEAN ke-36 yang diadakan secara virtual. 

PM Nguyen Xuan Phuc pun membuka acara tersebut dengan hangat sambil menerima kehadiran seluruh pemimpin negara anggota ASEAN.

Ia menyebutkan bahwa KTT yang digelar secara virtual ini merupakan yang pertama kalinya sejak 50 tahun terakhir. Hal ini tentu disebabkan oleh pandemi Virus Corona COVID-19 yang menyebabkan keterbatasan untuk melakukan pertemuan besar. 

Pada sambutannya, ia membuka dengan keterpurukan ekonomi yang dialami oleh ASEAN akibat pandemi. 

"Laporan Bank Dunia pada 8 Juni memproyeksikan bahwa ekonomi global akan mengalami penurunan serius dengan kontraksi 5,2 persen dalam PDB global. Penghasilan per kapita akan turun 3,6%," lapornya. 

Selain memburuknya kondisi ekonomi, ia juga mengatakan bahwa kemajuan sains teknologi yang kuat dan transformasi digital yang terjadi di seluruh dunia menghadirkan peluang dan tantangan bagi negara, terutama negara berkembang.

"Konflik sosial yang berasal dari kesenjangan sosial, diskriminasi dan stigma telah memburuk karena pandemi, semakin memperluas kesenjangan di dalam negara," ujarnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bangkitkan Solidaritas

PM Xuan berharap bahwa KTT ASEAN ke-36 akan menjadi kesempatan bagi negara-negara anggota ASEAN untuk menegaskan kembali semangat solidaritas kita, kemauan politik dan komitmen kita yang kuat untuk mengatasi kesulitan pandemi dan terus maju. 

"Di satu sisi, kita perlu mempertahankan kontrol yang baik terhadap pandemi COVID-19. Di sisi lain, kita harus segera memperbaiki kerusakannya, dan merevitalisasi ekonomi kita dan melanjutkan pembangunan ekonomi kita. Ini harus dibarengi dengan upaya untuk merealisasikan target yang ditetapkan untuk kerja sama dan integrasi ASEAN tahun ini," jelasnya.

ASEAN secara aktif melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan di masyarakat dalam proses membangun komunitas yang berorientasi pada rakyat dan yang berpusat pada masyarakat.

Sebagai penutup, ia menyampaikan rasa optimisnya pada ASEAN untuk bisa menangani pandemi dan dampaknya dengan baik. 

"Saya sangat yakin bahwa setelah setiap badai dan angin topan, tangkai padi di logo ASEAN akan tumbuh lebih erat, dan darinya lebih banyak butir beras akan muncul, diisi dengan cinta, perhatian dan solidaritas yang menentukan besar kita sebagai keluarga ASEAN," tegasnya.Â