Sukses

Di Tengah Seteru dengan China di Himalaya, PM India Narendra Modi Tutup Akun Weibo

Sejak memposting di Sina Weibo untuk pertama kalinya pada tahun 2015 selama kunjungan ke China, Modi telah menjadi pengguna yang jarang dari platform media sosial Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - Sina Weibo, perusahaan media sosial di China mengatakan pihaknya telah menghapus akun Perdana Menteri Narendra Modi atas permintaan Kedutaan Besar India.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (2/7/2020), hal ini terjadi lantaran ketegangan antara kedua negara yang terus membara karena pertikaian perbatasan.

Sejak memposting di Sina Weibo untuk pertama kalinya pada tahun 2015 selama kunjungan ke China, Modi telah menjadi pengguna yang jarang dari platform media sosial Tiongkok. Dia memiliki lebih dari 200.000 pengikut dan 100 unggahan sebelum akun ditutup.

Sina Weibo mengumumkan penutupan akun pada Rabu malam 1 Juli 2020. Penghapusan itu terjadi beberapa hari setelah India melarang aplikasi China, termasuk Sina Weibo dan ByteDance's serta TikTok, menyusul bentrokan perbatasan antara kedua negara.

Kedutaan India di Beijing sejauh ini belum menanggapi permintaan komentar melalui email.

Modi berada di antara segelintir pemimpin asing dengan akun Weibo. Yang lainnya termasuk Boris Johnson dari Inggris, Justin Trudeau dari Kanada dan Nicolas Maduro dari Venezuela.

Dalam salah satu unggahannya, PM India itu mengungkap tanggal lahir Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang dengan mengucapkan "Selamat Ulang Tahun" di Weibo.

Diskusi mengenai kehidupan pribadi para pemimpin senior sangat jarang terjadi di China dan bahkan soal tanggal kelahiran, sebagian besar pasti tidak diungkapkan secara publik.

Sebaliknya, para pemimpin Tiongkok jarang aktif di media sosial. Platform media sosial asing seperti Facebook dan Twitter diblokir di China.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Bentrokan China dan India Tewaskan 20 Tentara

Sebelumnya, dilaporkan ada 20 tentara yang meninggal dunia akibat bentrokan yang terjadi di perbatasan India dan China yang disengketakan.

Narendra Modi mengatakan India akan "bangga bahwa tentara kita tewas dalam pertempuran melawan China" dalam bentrokan di wilayah Ladakh pada hari Senin kemarin. Demikian seperti dikutip dari laman BBC.

Para tentara dilaporkan berkelahi dengan tongkat biasa hingga tongkat bambu yang dipenuhi paku. Tidak ada tembakan yang dilaporkan.

Atas kejadian ini, kedua belah pihak saling menyalahkan.

Insiden ini adalah bentrokan mematikan pertama antara kedua pihak di wilayah perbatasan, di wilayah Kashmir yang disengketakan, dalam setidaknya 45 tahun belakangan. Semenjak insiden tersebut, beberapa tentara India masih diyakini hilang.