Sukses

Korea Utara Enggan Pertemukan Kim Jong-un dan Donald Trump pada 2020

Korea Utara sebut tidak perlu bertemu Presiden Donald Trump tahun ini.

Liputan6.com, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara menyatakan enggan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump tahun ini. Pernyataan itu datang setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membuka kemungkinan pertemuan.

Kim Yo-jong, adik dari Kim Jong-un, memandang pertemuan tahun ini tidaklah perlu. Selain itu, Korut menilai pertemuan tidaklah berguna jika kebijakan AS tidak bersahabat dengan Korut.

"Saya berpikir kami tidak perlu menerima tawaran pertemuan tahun ini, meski AS sangat menginginkannya, hal itu jauh dari kemungkinan terjadi," ujar Kim Yo-jong seperti dikutip Yonhap, Jumat (10/7/2020).

Meski demikian, Korea Utara masih membuka jalur diplomasi terkait nuklir. Kim Yo-jong menegaskan kemungkinan denuklirisasi masih ada, namun tidak untuk sekarang.

"Kami ingin memperjelas bahwa ini bukan berarti denuklirisasi tidaklah mungkin. Tetapi yang kami maksud adalah bahwa itu tidaklah mungkin pada saat ini," jelas Kim.

Kim Yo-jong, yang dianggap sebagai wanita paling berpengaruh di Korut, juga berkata bahwa hubungan antara Presiden Trump dan Chairman Kim masih baik dan solid.

Namun, ia berkata kebijakan Korea Utara tidak mengikuti siapa presiden AS yang berkuasa.

"Perasaan pribadi Kamerad Chairman terhadap Presiden Trump tanpa diragukan lagi baik dan solid, tetapi pemerintah kita tidak menyesuaiakan taktik terkait AS dan dan program nuklir dengan bergantung pada hubungan dengan presiden AS," ujar Kim Yo-jong.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Donald Trump Setuju Bertemu

Presiden AS Donald Trump dalam wawancara TV turut mendukung jika ada pertemuan lagi dengan Korut.

"Saya paham mereka ingin bertemu dan kita tentunya bersedia," ujar Trump.

"Saya mau melakukannya jika saya berpikir hal itu akan membantu," tambahnya.

Ide pertemuan antara Presiden Trump dan Chairman Kim sebetulnya turut didukung oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Namun Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui telah berkali-kali menolak pertemuan sebelum pilpres AS 2020.

Pakar politik interasional di Korea Selatan memandang bahwa Korut dinilai enggan bertemu sebelum pilpres 2020 karena tidak yakin Donald Trump akan menang pada November mendatang.

"Sulit dilihat bagaimana hasil pemilu AS," ujar Park Won-gon, profesor politik internasional dari Universitas Global Handong.