Liputan6.com, Seoul- Sebuah catatan berisikan pesan terakhir sempat ditinggalkan oleh Wali Kota Seoul Park Won-soon, sebelum ia ditemukan tewas di perbukitan bagian utara kota tersebut pada Jumat dini hari waktu setempat.
Pemerintah kota Seoul juga mengatakan bahwa catatan yang ditinggalkan Park Won-soon tersebut ditemukan di kediamannya.
Baca Juga
Pesan wasiat itu menyampaikan ucapan maaf Park Won-soon kepada orang-orang, menurut para pejabat Seoul.
Advertisement
Catatan yang muncul di televisi lokal itu berbunyi, "Saya ingin menyampaikan maaf kepada semua orang. Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah bersama saya dalam hidup saya."
Pernyataan terakhir Park Won-soon itu pun berlanjut dengan permintaannya jenazahnya untuk dikremasi dan disebarkan di sekitar makam orang tuanya.
Wali Kota Park Won-soon ditemukan tewas beberapa jam setelah putrinya melaporkan hilangnya sang ayah kepada polisi.
Pada 9 Juli putri dari Park Won-soon sempat menyampaikan kepada polisi bahwa sang ayah seperti memberi "pesan wasiat" secara verbal kepadanya sebelum menghilang.
Jenazah Park Won-soon ditemukan setelah berjam-jam pencarian di dekat lokasi terakhir ponselnya.Â
Dalam penyelidikan polisi, dikatakan bahwa tidak adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada jenazah. Namun pihak kepolisian menolak untuk memberitahu penyebab kematiannya.Â
 Sesi pemakaman untuk Park Won-soon dijadwalkan akan diadakan pekan depan, demikian seperi dikutip dari Associated Press, Jumat (10/7/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Ucapan Belasungkawa
Di hari yang sama saat dinyatakan hilang, Park Won-soon membatalkan janji pertemuan yang dijadwalkan dan ia tidak datang bekerja tanpa penjelasan, menurut keterangan dari para pejabat pemerintah Seoul.
Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Harry Harris, menyampaikan bela sungkawa-nya atas kematian Park Won-soon.
Turut "Berbelasungkawa untuk keluarganya dan orang-orang di Seoul selama masa sulit ini," tulis Dubes Harry Harris via Twitter.
sebelum ia terpilih sebagai walikota Seoul pada tahun 2011, Park Won-soon, dikenal sebagai seorang aktivis sipil dan pengacara hak asasi manusia.
Ia menjadi walikota pertama Seoul yang akan dipilih untuk masa jabatan ketiga pada Juni 2018.
Ia pun juga merupakan seorang anggota Partai Demokrat liberal Presiden Moon Jae-in, dan telah dianggap sebagai calon presiden potensial dalam pemilihan 2022.
Advertisement