Liputan6.com, Jakarta - Warganet Indonesia dibuat geram dengan unggahan sebuah video singkat dari situs berita asal China, Xinhua.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu menunjukkan pengrajin tengah melukis secarik kain, sama seperti aktivitas membatik yang biasa dilakukan oleh pengrajin Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Hal yang membuat warganet heboh sekaligus geram adalah narasi seputar informasi mengenai batik yang dibuat oleh media tersebut.
"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina," demikian bunyi keterangan dalam unggahan video tersebut.
Batik is a traditional craft common among ethnic groups in China. Using melting wax and a spatula-like tool, people dye the cloth and heat it to get rid of the wax. Check out how the ancient craft evolves in modern times. #AmazingChina pic.twitter.com/4pNNECZziT
— China Xinhua News (@XHNews) July 12, 2020
Banyak warganet asal Indonesia yang menentang klaim media China tersebut.
"Batik is taken from Javanese 'ambatik' means to mark with spots or dots. Be a country with pride, not just copied and claims other nation's properties," tulis akun @kikiNmaKecilku
"I suggest you to claim covid instead. No countries claim it till now." @Sean_alma
"COVID-19 from China. Batik from Indonesia," tulis @Stevaniehuangg
"Next China will say Indonesia belongs to them," tulis @RazmanHakimi
"The word 'batik' used by UNESCO does not belong to China." tulis @Deedone13
Â
Simak video pilihan berikut:
Batik Indonesia Menurut UNESCO PBB
Pada 2009, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO, mencantumkan Batik Indonesia dalam Daftar Perwakilan dari Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Berikut penjelasan UNESCO:
"Teknik, simbolisme, dan budaya di sekitar pakaian katun dan sutra yang diwarnai dengan tangan yang dikenal sebagai Batik Indonesia merasuki kehidupan orang Indonesia dari awal hingga akhir: bayi digendong dengan kain batik yang dihiasi dengan simbol yang dirancang untuk membawa keberuntungan bagi anak, dan orang mati diselimuti pakaian atau batik penguburan."
"Pakaian dengan desain sehari-hari dikenakan secara teratur dalam lingkungan bisnis dan akademik, sementara varietas khusus dimasukkan ke dalam perayaan pernikahan dan kehamilan dan ke dalam teater boneka dan bentuk seni lainnya. Pakaian bahkan memainkan peran sentral dalam ritual tertentu, seperti upacara seremonial batik kerajaan menjadi gunung berapi."
"Batik diwarnai oleh pengrajin yang bangga yang menggambar desain pada kain menggunakan titik-titik dan garis-garis lilin panas,yang tahan terhadap sayuran dan pewarna lainnya dan karenanya memungkinkan pengrajin untuk warna secara selektif dengan merendam kain dalam satu warna, menghilangkan lilin dengan air mendidih dan mengulangi jika beberapa warna diinginkan."
"Keragaman pola yang luas mencerminkan berbagai pengaruh, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa dan burung phoenix China, hingga bunga sakura Jepang dan burung merak India atau Persia."
"Seringkali diwariskan dalam keluarga selama beberapa generasi, kerajinan batik terkait dengan identitas budaya masyarakat Indonesia dan, melalui makna simbolis warna dan desainnya, mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas mereka."
Advertisement