Liputan6.com, Jakarta - Dua pria Aljazair ditangkap di Barcelona, Spanyol. Penangkapan ini merupakan bagian dari operasi pemberantasan teroris di Spanyol.
Dilansir Al Arabiya, Rabu (15/7/2020), dua orang Aljazair itu merupakan bagian dari sel teroris yang berencana menyerang Barcelona dengan peledak pada 2017. Sel tersebut sudah bubar.
Advertisement
Baca Juga
Polisi mengungkap, hasil investigasi berhasil mengidentifikasi area-area tempat sel teroris berencana menyerang, serta mendeteksi kelompok yang punya kapasitas membuat alat peledak, serta mendapatkan senjata perang.
Sejak Agustus 2017, aktivitas kelompok ekstremis menjadi prioritas teratas bagi kepolisian Spanyol. Penyebabnya adalah serangan teroris di Las Ramblas, Barcelona.
Pada peristiwa itu, teroris Younes Abouyaaqoub menyeruduk penjalan kaki di La Rambla. 16 orang tewas akibat serangan itu.
Pada Mei lalu, pria asal Maroko juga ditangkap di Barcelona karena dicurigai terkait ISIS. Polisi menduga tersangka sedang merencanakan serangan militan.
Tahun ini, sudah ada 16 tersangka teroris yang ditahan di Spanyol.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Densus 88 Antiteror Polri Tembak Mati Terduga Teroris di Sukoharjo
Densus 88 Antiteror Polri melakukan operasi penangkapan terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Jumat 10 Juli 2020 lalu. Aksi tersebut diwarnai penembakan lantaran terduga teroris melawan saat akan diamankan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, terduga teroris tersebut berinisial MJI alias IA (22).Â
"Saat akan dilakukan penangkapan, tersangka IA melawan dengan menggunakan senjata tajam sehingga dilakukan penindakan terarah dan terukur," ujar Argo dalam keterangannya, Minggu (12/7/2020).
Menurut Argo, terduga teroris MJI sempat dirawat selama sekitar 24 jam di RS Bhayangkara dan RSUP Kariadi Semarang. Namun dia akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 11 Juli 2020 kemarin.
"Membahayakan petugas sehingga diambil tindakan," katanya.Â
Dari pengembangan penyidik Densus 88, MJI memiliki keterkaitan dengan Karyono Widodo, penyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni di Tawangmangu pada Minggu 21 Juni 2020 lalu.
Selain IA, lanjut Argo, kasus penyerangan itu juga melibatkan seorang perempuan berinisial IS yang merupakan warga Semarang Utara, Kota Semarang.
Kemudian dua lainnya berinisial Y dan W, warga Boyolali. Untuk Y diketahui berprofesi sebagai pedagang ikan, sementara W adalah pengemudi ojek online.
"Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS, yang juga berencana meledakkan markas polisi di Lampung. Saat ini Y, IS, dan W ditahan untuk pengembangan penyidikan selanjutnya," Argo menandaskan.
Advertisement