Liputan6.com, Hongkong - Sebuah vas China yang sudah lama terlupakan, yang pernah dijual di pelelangan dengan harga hanya $56 (sekitar Rp 824.328), secara resmi terjual $9 juta (berkisar Rp 132 miliar) pada Sabtu 11 Juli 2020. Vas itu sebelumnya ditemukan di rumah seorang wanita tua.
Dijelaskan oleh rumah lelang Sotheby, seperti dikutip dari CNN, Kamis (16/7/2020), vas tersebut semacam "maha karya yang hilang". Sebuah artefak langka abad ke-18 yang sudah ada selama 50 tahun terakhir di sebuah rumah terpencil di Eropa Tengah, bersama kucing dan anjing peliharaan sang pemilik.
Baca Juga
Vas dengan desain unik bunga biru putih yang terlihat dari balik kisi-kisi di benda itu dibuat khusus untuk Kaisar Qianlong, yang memerintah China selama lebih dari 60 tahun.
Advertisement
"Merupakan sebuah keajaiban bahwa vas yang luar biasa rapuh ini mampu bertahan setengah abad lamanya di rumah yang dikelilingi oleh hewan peliharaan yang tak terhitung jumlahnya," kata ketua Sotheby Asia, Nicolas Chow, dalam pernyataan pers sebelum penjualan.
Item "berlapis dua" itu hanyalah salah satu dari segelintir desain yang serupa, yang hanya diproduksi di bawah bimbingan pengawas tempat pembakaran kerajaan Tang Ying pada tahun 1742 dan 1743.
Pihak Sotheby menambahkan bahwa "vas berbentuk buah pir adalah contoh gaya porselen " yangcai, " yang artinya" warna asing," seperti yang terlihat dari karya pengrajin memasukkan pewarnaan gaya Barat dan enamel (bahan keramik yang sifatnya tahan terhadap panas).
Kucing Pelihataan Berkeliaran di Rumah
Sotheby memuji konsultan seni yang bertempat di Amsterdam, Johan Bosch van Rosenthal, karena telah berhasil menemukan vas itu di rumah. Pemilik rumah tempat ditemukannya vas tersebut, yang berusia 80-an, diyakini telah mewarisi barang tersebut.
Dalam sebuah video yang diposting ke akun YouTube resmi rumah lelang, Van Rosenthal (seorang wartawan) teringat saat dia mengungkap objek yang sudah tertutup debu tersebut setelah diundang oleh wanita pemilik rumah itu untuk melihat macam macam karya seninya.
"Kami tiba di sebuah ruangan dengan sejumlah karya seni Tiongkok yang diwarisi bertahun-tahun yang lalu. Saya meilhat empat kucingnya berjalan dengan bebas di antara koleksinya tersebut. Dia menunjukkan benda berharga yang dia tahu sebagai sesuatu yang istimewa dan berharga."
Vas itu diperiksa oleh para ahli Sotheby dan mencocokkannya dengan barang barang di arsip rumah kekaisaran China. Diketahui ternyata sebelumnya vas tersebut disimpan di Istana Heavenly Purity, bagian dari Kota Terlarang Beijing dan barang tersebut pernah mendapat pujian dari kaisar karena desainnya.
Catatan Sotheby juga menunjukkan bahwa vas itu telah melewati rumah lelang di London pada tahun 1954, dijual dengan harga hanya $56 (Rp 824.328), yang nilainya sama dengan $1,500 (Rp 22.080.231) dalam nilai uang saat ini.
Penelitian pelelang juga menemukan bahwa pada tahun yang sama, vas itu kembali dijual dengan harga $101 (Rp 1.486.735). Vas itu dikenal sebagai Harry Garner Reticulated Vase, dinamai untuk kolektor yang memilikinya sebelum lelang 1954.
Advertisement
Artefak China Lainnya Dengan Harga Fantastis
Benda langka itu merupakan salah satu di antara sejumlah artefak China yang ditemukan kembali, dan menarik perhatian jumlah besar pada pelelangan dalam beberapa dekade terakhir.
Pada tahun 2010, vas lain dari masa pemerintahan Kaisar Qianlong terjual seharga £43 juta (Rp 796 miliar) setelah ditemukan di sebuah rumah di London dan pada saat itu menjadi rekor dunia untuk karya seni China. Pada 2018, vas abad ke-18, ditemukan di kotak sepatu di loteng keluarga Prancis, dijual seharga $19 (Rp 280 miliar).
Ada sejumlah barang antik China lainnya yang akan dijual selama akhir pekan di Sotheby, seperti Mmeja dinasti Ming dan tempat tidur sofa dengan masing-masing harga $8 juta (Rp117) miliar dan $6 juta (Rp88,3 miliar). Sementara toples porselen biru-putih dari era yang sama dijual seharga di bawah $4,4 juta (Rp 64,8 miliar).
Â
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul