Sukses

Meski Terkurung Daratan, 6 Negara Ini Tetap Punya Pasukan Angkatan Laut

Beberapa negara ini terkurung oleh daratan dan tidak memiliki laut. Meski begitu, mereka tetap memiliki anggota militer di Angkatan Laut.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun negara-negara ini terkurung oleh daratan, namun mereka memiliki militer dari Angkatan Laut. Secara geografis mereka hanya memiliki daratan saja.

Lalu, mengapa mereka masih memiliki Angkatan Laut meskipun tidak memiliki laut?

Sebab, Angkatan Laut di beberapa negara ini difungsikan pada sungai yang ada di negara mereka.

Ada sejumlah alasan mengapa negara yang terkurung daratan ini memilih untuk mempertahankan angkatan laut. Jika sungai atau danau membentuk perbatasan nasional, negara-negara mungkin merasa perlu untuk melindungi dan berpatroli di perbatasan itu dengan kekuatan militer.

Seperti dikutip dari laman theworldgeography.com, Senin (20/7/2020) berikut 6 negara yang tidak memiliki laut tetapi memiliki militer dari Angkatan Laut:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 7 halaman

1. Bolivia

Angkatan Laut Bolivia memiliki beberapa ribu personel. Ketika pasukan didirikan, Bolivia memiliki akses ke Samudra Pasifik, tetapi kehilangan kendali atas wilayah pesisirnya dalam Perang Pasifik.

Sekarang, Angkatan Laut Bolivia berpatroli di Danau Titicaca dan sungai-sungai Bolivia yang lebih besar.

Negara itu juga memiliki unit angkatan laut secara permanen yang dikerahkan di kota Rosario Argentina. Bagi sebagian orang Bolivia, Angkatan Laut berfungsi sebagai simbol bahwa negara itu belum menyerah untuk mendapatkan kembali aksesnya yang hilang ke laut.

 

3 dari 7 halaman

2. Republik Afrika Tengah

Republik Afrika Tengah memiliki jumlah angkatan laut yang kecil. Ini disebut Batalion Kedua Pasukan Darat dan berpatroli di sungai Ubangi.

Bahkan, staf wilayah di Bouali dipindahkan ke kota Mongoumba, yang terletak di dekay sungai. Kota ini sebelumnya telah dijarah oleh pasukan dari MLC, yang telah melintasi perbatasan. Pasukan patroli sungai ini memiliki sekitar seratus personel dan mengoperasikan tujuh kapal patroli.

 

4 dari 7 halaman

3. Laos

Angkatan Laut Rakyat Laos mengoperasikan kapal di Sungai Mekong, fitur utama geografi negara itu.

Angkatan Laut di negara ini mengoperasikan dua atau tiga lusin kapal patroli kecil. Karena Mekong merupakan bagian yang cukup besar dari perbatasan Laos, Angkatan Laut secara signifikan terlibat dalam pekerjaan pengawasan perbatasan.

 

5 dari 7 halaman

4. Paraguay

Meskipun Paraguay adalah negara yang terkurung daratan, ia memiliki tradisi angkatan laut yang kuat berdasarkan fakta bahwa ia memiliki akses ke Samudra Atlantik melalui sungai Paraguay-Paraná.

Angkatan Laut Paraguay memiliki dua belas pangkalan. Basis utama adalah Puerto Saxony di Asuncion.

Personel angkatan laut termasuk personil penerbangan Korps Marinir, dan pengawal angkatan laut berjumlah sekitar 1.950.

Korps Marinir memiliki 800 marinir, dimana 400 ditugaskan ke satu unit komando dengan sisanya diorganisir menjadi satu batalion yang terdiri dari tiga kompi.

 

6 dari 7 halaman

5. Rwanda

Rwanda memiliki patroli Angkatan Laut kecil di Danau Kivu, antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.

Rwanda terlibat dalam Perang Kongo Kedua, yang dimulai pada Agustus 1998 di Republik Demokratik Kongo (sebelumnya disebut Zaire), dan secara resmi berakhir pada Juli 2003 ketika Pemerintah Transisi Republik Demokratik Kongo berkuasa.

 

7 dari 7 halaman

6. Serbia

Setelah perpecahan baru-baru ini dengan Montenegro, Serbia menjadi negara yang terkurung daratan. Montenegro, yang wilayahnya terletak di tepi Laut Adriatik, telah mewarisi hampir semua komponen angkatan laut dari bekas persatuan.

Namun Serbia tidak dibiarkan tanpa properti angkatan laut sama sekali. Ini mewarisi armada patroli sungai dan kapal serbu yang beroperasi di Sungai Danube.

Saat ini Armada Sungai dari Angkatan Bersenjata Serbia berfungsi sebagai angkatan laut nyata, dengan semua pangkat dan posisi angkatan laut yang jauh lebih besar dan kompleks.