Sukses

Media Pemerintah China Sebut Penutupan Konsulat di Houston Kegagalan AS

Salah satu media pemerintah China menyatakan bahwa faktor internal dalam politik AS menjadi penyebab penutupan konsulat di Houston.

Liputan6.com, Houston - Langkah pemerintah Amerika Serikat untuk menutup konsulat China di Houston adalah upaya untuk menyalahkan Beijing atas kegagalan Amerika menjelang pemilihan presiden pada November. Hal ini dilaporkan oleh media pemerintah China dalam tajuk rencana yang dipublikasikan pada Kamis 23 Juni.

Mengutip Channel News Asia, Kamis (23/7/2020), Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu pihaknya telah memberi China waktu hingga 72 jam untuk menutup konsulat "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi Amerika".

Keputusan itu menandai peningkatan dramatis ketegangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia, di tengah tuduhan baru spionase China di Amerika Serikat dan seruan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk koalisi global baru melawan Beijing.

Kedutaan besar China di Amerika Serikat menggambarkan langkah untuk menutup konsulat Houston sebagai "provokasi politik" dan meminta Washington untuk "segera mencabut" keputusan tersebut. Juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying menulis di Twitter bahwa China "pasti akan bereaksi dengan tindakan tegas".

Surat kabar resmi berbahasa Inggris, China Daily menggambarkan langkah itu sebagai "langkah baru dalam upaya pemerintah AS untuk melukis China sebagai aktor jahat di panggung dunia, dan dengan demikian menjadikannya ilegal bagi komunitas internasional."

"Langkah itu menunjukkan bahwa tertinggal di belakang lawan pemilihan presidennya dalam jajak pendapat ... pemimpin AS berusaha keras untuk menggambarkan China sebagai agen kejahatan," tambahnya.

The Global Times, sebuah tabloid berbahasa Inggris yang dijalankan oleh surat kabar People's Daily, Partai Komunis, juga menuduh Presiden AS Donald Trump bermain politik. 

"Pemilihan presiden pada bulan November nanti, membuat Washington marah," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lempar Tuduhan

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis pagi, kedutaan besar China di Washington menuduh Amerika Serikat melakukan "pemalsuan tanpa dasar" tentang tindakan misi diplomatik China dan mendesaknya untuk "segera mencabut keputusan keliru ini".

"Sudah waktunya menginjak rem dan kembali ke arah yang benar!" tulis pihak kedutaan secara terpisah di akun Twitter resminya.

Menurut pengajuan pengadilan AS, Biro Investigasi Federal juga menuduh bahwa seorang peneliti Tiongkok yang dituduh melakukan penipuan visa dan menyembunyikan ikatan dengan militer sekarang bersembunyi di konsulat China di San Francisco.

Peneliti China lainnya di universitas-universitas AS juga telah ditangkap karena penipuan visa.