Liputan6.com, Riyadh - Raja Salman dari Arab Saudi sukses menjalani operasi untuk mengangkat kantung empedunya pada Kamis 23 Juli waktu setempat. Operasi ini disebut memiliki risiko yang kecil.
Dilaporkan Al Arabiya, Jumat (23/7/2020), kantor berita Saudi Press Agency menyebut operasi laparoskopi ini biasanya hanya melibatkan sayatan kecil dan kamera kecil untuk membantu dokter bedah.
Advertisement
Baca Juga
Raja Salman dibawa ke RS Spesialis King Faisal di Riyadh pada Senin lalu. Meski operasinya sukses, ia tetap harus di rumah sakit untuk pemulihan.
Pihak Kerajaan Arab Saudi juga memberikan apresiasi terhadap ucapan cepat sembuh yang ia terima. Pesan-pesan tersebut berasal dari pemimpin di negara-negara Arab dan Muslim.
Perdana Menteri Irak Kadhimi membatalkan kunjungannya ke Arab Saudi setelah mendengar kabar sakitnya Raja Salman. Pertemuan akan dilaksanakan setelah Raja Salman keluar dari rumah sakit.
Raja Salman merupakan mantan gubernur Riyadh yang menjabat dari 1963 sampai 2011. Ia menjabat sebagai raja sejak 2015 setelah kematian kakaknya, Raja Abdullah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sempat Pimpin Rapat Kabinet dari RS
Sebelumnya, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, sempat memimpin pertemuan kabinet secara virtual dari rumah sakit tempat ia menjalani perawatan di ibu kota Riyadh pada 21 Juli 2020.
Kondisi Raja Salman kini dilaporkan stabil setelah pekan ini dilarikan ke rumah sakit karena peradangan kantong empedu yang dialaminya.Â
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 22 Juli, raja yang memimpin Kerajaan Arab Saudi sejak tahun 2015 tersebut tampak berada di belakang meja, dan tengah membaca juga membolak-balik dokumen, dalam video yang tidak bersuara tersebut.
Raja Salman sedang menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit setelah mengalami peradangan kantong empedu, demikian menurut media nasional Arab Saudi yang mengutip pernyataan dari Pengadilan Kerajaan.Â
Tiga sumber Arab Saudi yang memiliki koneksi baik namun menolak untuk disebut namanya, mengatakan Raja Salman kini "baik-baik saja".
Selain itu, seorang pejabat Arab Saudi yang juga engga disebut namanya, mengatakan bahwa dirinya sempat berbicara dengan salah satu putra Raja Salman pada 20 Juli yang tampak "tenang" dan tidak menunjukkan kepanikan tentang kondisi kesehatan sang ayah.
Adapun laporan lainnya dari media nasional Arab Saudi yang menyebutkan bahwa Raja Salman bahkan sempat menerima panggilan telepon dari para pemimpin Kuwait, Bahrain dan Yordania pada 20 Juli.
Advertisement