Liputan6.com, Portland - Agen federal AS berulang kali menembakkan gas air mata untuk memecah demonstrasi yang berujung ricuh di Portland, Oregon, yang berlanjut hingga Sabtu 25 Juli 2020 pagi waktu setempat ketika demonstrasi yang terjadi setiap malam selama dua bulan tidak menunjukkan tanda-tanda akan reda.
Massa berkumpul di depan gedung pengadilan federal mulai Jumat 24 Juli 2020 malam. Demonstrasi bertajuk anti-rasisme tersebut telah terjadi di kota terbesar di Oregon setiap malam sejak pria Afrika-Amerika George Floyd terbunuh dalam penahanan polisi di Minneapolis pada Mei 2020 lalu.
Advertisement
Pihak berwenang memperkirakan ada 3.000 orang hadir di puncak protes --dengan massa terdengar meneriakkan "Black Lives Matter" dan "Feds pulang". 'Feds' merujuk pada aparat federal yang dikirim pemerintah pusat AS.
Presiden Donald Trump mengatakan dia mengirim aparat federal ke Portland untuk menghentikan kerusuhan itu tetapi pejabat negara bagian dan lokal mengatakan mereka memperburuk situasi, Associated Press melaporkan, dikutip pada Minggu (26/7/2020).
Demonstrasi terbaru berlangsung sampai agen-agen federal memasuki kerumunan sekitar pukul 02:30 Sabtu dan berbaris di jalan, membersihkan para pengunjuk rasa yang tersisa dengan tembakan-tembakan gas air mata dari jarak dekat. Mereka juga memadamkan api besar di jalan di luar gedung pengadilan.
Jumat malam, seorang hakim federal menolak permintaan jaksa agung Oregon untuk membatasi tindakan polisi federal.
Layanan Perlindungan Federal telah menyatakan pertemuan di Portland yang dimulai Jumat malam sebagai "majelis yang melanggar hukum" dan mengatakan bahwa petugas telah terluka.
Ketika kerumunan bubar, seseorang ditemukan ditikam di dekatnya, kata polisi Portland. Orang itu dibawa ke rumah sakit dan seorang tersangka ditahan.
Pada jam 3 pagi dini hari waktu AS, sebagian besar demonstran telah pergi, dengan hanya kelompok-kelompok kecil berkeliaran di jalanan.
Simak video pilihan berikut:
Hadapi Demo, Trump Mengirim Personel Keamanan ke Banyak Kota
Presiden Donald Trump mengancam akan mengirim lebih banyak petugas penegak hukum federal ke kota-kota besar AS untuk mengendalikan protes yang sedang berlangsung.
Mengutip laman BBC, Selasa (21/7/2020), Trump telah mengkritik sejumlah kota yang dijalankan oleh "Demokrat liberal", termasuk Chicago dan New York, mengatakan para pemimpin mereka takut untuk bertindak.
Dia mengatakan para petugas yang dikirim ke Oregon telah melakukan "pekerjaan fantastis" untuk memulihkan ketertiban di tengah-tengah protes di Portland.
Advertisement