Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara terus dikembangkan dalam hal pembuatan vaksin maupun cara melakukan uji Virus Corona COVID-19. Salah satunya adalah sebuah perusahaan Israel yang kini sedang mengembangkan cara menguji atau mendeteksi adanya Virus Corona baru dalam tubuh dengan melalui napas. Proses ini pun disebut-sebut hanya memakan waktu selama 30 detik untuk mendapatkan hasilnya. Berita ini menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Minggu (26/7/2020).
Advertisement
Tak kalah menarik, berita selanjutnya mengenai isu penutupan konsulat China di Houston atas perintah pemerintah Amerika Serikat. Perintah ini dibuat awalnya lantaran tuduhan adanya mata-mata China yang beroperasi di negara adidaya tersebut. Namun kemudian, sebuah laporan menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari politisasi pemerintahan Trump.
Selanjutnya, berita mengenai pemecatan seorang jurnalis yang mengkritik PM Hungaria juga menarik perhatian pembaca. Dampaknya, ribuan pendemo pun turun ke jalan-jalan untuk membela aksi sang jurnalis tersebut.
Baca selengkapnya ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Minggu, 26 Juli 2020:
Simak video pilihan berikut:
1. Perusahaan Israel Kembangkan Uji COVID-19 Melalui Napas, Hasilnya Dalam 30 Detik
Sebuah perusahaan Israel sedang mengembangkan coronavirus breathalyser test atau alat tes pernapasan untuk menguji infeksi Virus Corona COVID-19. Hasilnya bisa didapat dalam 30 detik.
Ini disebut sebagai alat terpercaya yang dapat membantu memulihkan rasa normal selama pandemi.
Advertisement
2. Penutupan Konsulat China Upaya Donald Trump Jaga Popularitas Jelang Pilpres AS?
Pemerintah Amerika Serikat telah memerintahkan agar konsulat China di Houston, Texas, agar ditutup. AS menuding China telah melakukan kegiatan spionase.
China tidak terima atas tindakan itu dan membalas dengan menyuruh konsulat AS di kota Chengdu agar dikosongkan.
Selengkapnya di sini...
3. Pemecatan Jurnalis Pengkritik PM Hungaria Berujung Demonstrasi Massa
Ribuan pendemo ambil bagian turun ke jalan-jalan, Jumat (23/7) di ibukota Hungaria Budapest sebagai solidaritas bagi para jurnalis dan staf kantor berita utama online negara itu, yang mengundurkan diri dari setelah pimpimpinan redaksi dipecat awal pekan ini.
Lebih dari 80 staf media Index, yang sebagian besar di bagian redaksi, mengemukakan keluar dari situs pemberitaan yang paling banyak dibaca di negara itu karena pemecatan Szabolcs Dull yang mengancam masa depan dan independensi media secara profesional.
Baca kelanjutannya di sini...
Advertisement