Sukses

Rombongan Jemaah Haji Pertama Tiba di Makkah, Ini Cerita Berkesan Mereka

Arab Saudi membatasi jumlah jemaah haji tahun ini hanya untuk sekitar 1.000 orang, yang semuanya berada di dalam negara kerajaan tersebut.

Liputan6.com, Riyadh - Meskipun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, Makkah akhirnya dapat membuka kembali kota mereka untuk jemaah haji tahun ini. 

Dikutip dari Arab News, Senin (27/7/2020), rombongan pertama jemaah haji telah tiba di Makkah.

Karena pandemi Corona COVID-19, Arab Saudi membatasi jumlah jemaah haji tahun ini hanya untuk sekitar 1.000 orang, yang semuanya sudah berada di dalam Arab Saudi.

Dari 1.000 orang tersebut, sekitar 700 di antaranya adalah ekspatriat.

Setelah menyelesaikan prosedur kedatangan, para jemaah dibawa ke akomodasi mereka di Makkah, yang diawasi oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Mereka akan tinggal di sana selama empat hari sebelum memulai aktivitas ibadah haji pada 30 Juli mendatang.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Cerita Berkesan dari Para Jamaah

Abdullah Al-Kathiri, jemaah yang merupakan seorang warga Uni Emirat Emirat Arab, menceritakan bagaimana ia menunda ibadah hajinya tahun lalu karena bertepatan dengan hari pernikahannya. 

"Saya mendengar dari banyak orang yang beribadah haji dalam beberapa tahun terakhir bahwa itu selalu merupakan proses yang lancar, bahkan dengan jumlah besar," kata pria yang baru saja sembuh dari Corona COVID-19.

"Jadi Anda bisa membayangkan bagaimana jadinya dengan jumlah jemaah yang terbatas tahun ini. Tentunya itu akan menjadi pengalaman hebat," tambah Abdullah.

Sementara jemaah yang merupakan seorang ekspatriat Bulgaria, Khadija, pun dengan haru mengungkapnya bagaimana ia begitu bahagia ketika mendengar akan melakukan ibadah haji tahun ini.

"Saya tidak berharap mereka akan menerima," kata Khadija, seraya menambahkan, "Saya yakin haji tahun ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa dalam segala hal."

Cerita dari jemaah lainnya, Haifa Yousef Hamdoon, seorang dokter asal Tunisia di Qassim, mengatakan dirinya sempat tidak banyak berharap bisa melakukan ibadah haji tahun ini. Apalagi dengan terbatasnya jumlah jemaah.

"Ketika menerima konfirmasi permintaan, saya sangat senang dan tidak bisa mempercayainya," ungkap Haifa.

Mu'taz Mohamed, seorang jemaah asal Sudan yang tinggal di Qassim juga menyambut baik protokol kesehatan dan pencegahan yang diberlakukan untuk memastikan keselamatannya dan para jemaah lain. 

Menurutnya, langkah tersebut memungkinkan mereka melakukan ibadah haji dengan aman.