Liputan6.com, Jakarta Teleskop luar angkasa Hubble milik NASA telah kembali menangkap sebuah momen menakjubkan yang menunjukkan musim panas di Saturnus. Menurut pernyataan dari NASA, Hubble menangkap gambar itu pada 4 Juli, ketika planet raksasa tersebut berjarak 839 juta mil dari Bumi.
Foto itu menunjukkan tampilan musim panas di belahan utara Saturnus, mengarah ke Bumi, yang terdapat sedikit kabut kemerahan di area tersebut. Para ilmuwan mengatakan ini mungkin dikarenakan hasil dari pemanasan karena meningkatnya sinar matahari yang akhirnya mempengaruhi sirkulasi atau kandungan es di atmosfer.
Baca Juga
Ilmuwan jga mengungkapkan kemungkinan lain bahwa lebih banyak sinar matahari menyebabkan perubahan dalam berapa banyak kabut fotokimia yang dihasilkan. "Sungguh menakjubkan bahwa bahkan selama beberapa tahun, kami akhirnya melihat perubahan musim pada Saturnus," kata ketua peneliti Amy Simon dari Goddard Space Flight Center NASA.
Advertisement
Dalam foto terlihat rona biru di kutub selatan, yang disebabkan perubahan atmosfer musim dingin planet ini. Terlihat juga dua bulan di sekitar Saturnus pada gambar: Mimas di kanan, dan Enceladus di bawah.Â
Gambar tersebut adalah bagian dari proyek yang diberi nama Planet Luar Atmosfer Legacy (OPAL), yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang dinamika atmosfer dan evolusi di planet raksasa gas seperti Saturnus dan Jupiter. Gambar ini juga cukup tajam untuk menunjukkan bagaimana warna pita-pita tertentu berubah sedikit setiap tahun.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Hubble Rayakan 30 Tahun Di Luar Angkasa
Saturnus sebagian besar memiliki warna kuning-coklat karena fakta bahwa atmosfer pada Satuurnus sebagian besar hidrogen dan helium dengan jejak amonia, metana, uap air dan hidrokarbon. Anda juga dapat melihat cincin terkenal Saturnus dengan detail luar biasa.
Cincin tersebut sebagian besar terdiri dari potongan-potongan es, tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana dan kapan cincin tersebut terbentuk. Banyak ilmuwan percaya mereka berusia lebih dari 4 miliar tahun, seusia dengan Saturnus, tetapi yang lain mengatakan mereka baru terbentuk beberapa ratus juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus masih hidup..
Melansir CNN, Rabu (28/7/2020), pada bulan April, Hubble merayakan 30 tahun di ruang angkasa, di mana selama itu gambar-gambar yang ditangkapnya telah berkontribusi pada sejumlah penemuan menarik. Hubble telah memungkinkan para astronom di seluruh dunia untuk mempelajari lubang hitam, energi gelap misterius, galaksi jauh dan merger galaksi.
Ia telah mengamati planet-planet di luar tata surya kita, pembentukan bintang, dan bahkan dapat melihat bulan-bulan yang sebelumnya tidak diketahui di sekitar Pluto. Hal ini merupakan sesuatu yang lumayan membanggakan untuk teleskop yang hanya dirancang untuk bertahan 15 tahun.
Advertisement