Sukses

Tidak Pamer Harta, Wanita Terkaya di Dunia Sumbang Rp 24,7 Triliun

MacKenzie Scott, janda orang terkaya di dunia, menyumbangkan sebagian besar hartanya setelah cerai.

Liputan6.com, Jakarta - MacKenzie Bezos merupakan salah satu wanita terkaya di dunia. Kekayaannya meroket usai bercerai dari orang terkaya di dunia Jeff Bezos.

Harta yang didapat MacKenzie tidak digunakan untuk pamer rumah atau tas di YouTube, melainkan untuk ia sumbangkan dalam jumlah fantastis. Hingga kini, ia sudah menyumbang USD 1,7 miliar (Rp 24,7 triliun).

Dilaporkan BBC, Rabu (29/7/2020), MacKenzie berkata sumbangan itu adalah bagian dari komitmennya tahun lalu, yakni memberikan mayoritas hartanya.

Melalui blog Medium, mantan istri orang terkaya di dunia ini mengungkap hartanya mengalir ke lembaga-lembaga sosial dan sains, di antaranya di bidang:

- Ras: USD 586,7 juta (Rp 8,5 triliun)

- LGBTQ: USD 46 juta (Rp 668,8 miliar)

- Gender: USD 133 juta (Rp 1,9 triliun)

- Kesehatan publik: USD 128,3 juta (Rp 1,8 triliun)

- Perubahan iklim: USD 125 juta (Rp 1,8 triliun)

"Setiap dari mereka menangkal berbagai tantangan yang butuh usaha berkelanjutan selama berthaun-tahun, dan secara bersamaan menghadapi konsekuensi pandemi COVID-19," tulis MacKenzie.

Selain itu, MacKenzie juga mengganti nama keluarganya dari Bezos menjadi Scott.

Berdasarkan data Forbes, MacKenzie memiliki harta USD 36 miliar (Rp 523,3 triliun). Ini menjadikannya orang terkaya nomor 22 di dunia.

Ibu empat anak ini juga merupakan novelis dan menerbitkan dua novel, sehingga otomatis ia juga merupakan novelis terkaya di dunia. MacKenzie dan Jeff Bezos cerai tahun lalu setelah sang suami berpaling ke wanita lain.

(USD 1 = Rp 14.538)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tercepat Setelah China

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Indonesia diprediksi menjadi negara dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah China pada 2021. Hal tersebut berdasarkan proyeksi dari sejumlah lembaga keuangan dunia seperti, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

"Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok. Ini juga kalau proyeksi ini benar, saya kira patut kita syukuri," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, Selasa kemarin. 

Menurut dia, sejumlah lembaga keuangan itu meramalkan, ekonomi global pada 2021 akan mulai tumbuh positif. IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh hingga 5,4 persen, Bank Dunia 4,2 persen, dan OECD 2,8 persen hingga 5,2 persen.

"Saya kira kalau perkiraan ini betul, kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya itu di atas pertumbuhan ekonomi dunia," tutur Jokowi. 

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk tak lengah dan tetap waspada. Pasalnya, masih ada risiko terjadinya gelombang kedua Covid-19.

"Kita tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave dan masih berlanjutnya sekali ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," tutur dia.

Selain itu, Jokowi menyebut ekonomi global juga masih berkembang sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Sebab, lembaga-lembaga keuangan dunia selalu merevisi prediksi mereka terkait pertumbuhan ekonomi 2020 maupun 2021.

"Artinya sekali lagi masih dengan penuh dengan ketidakpastian," ucap Jokowi.