Liputan6.com, Jakarta - Warga China menyalakan petasan di luar gedung konsulat AS di Chengdu untuk merayakan penutupan misi diplomatik di kota tersebut.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial China menunjukkan seorang pria menyalakan kembang api tepat di ujung depan bangunan konsulat AS di Chengdu.
Advertisement
Baca Juga
Puluhan juta pengguna medsos di China dinilai menyambut hal ini dengan gembira dan memuji penduduk Chengdu, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (29/7/2020).
Langkah China itu merupakan tanggapan terhadap perintah administrasi Donald Trump pekan lalu bagi Beijing untuk menutup konsulatnya di Houston dalam waktu 72 jam setelah Washington menuduh ada agen-agen China berusaha mencuri penelitian medis dan lainnya di Texas.
Rekaman media sosial menunjukkan lusinan warga China berkumpul di luar konsulat Amerika di Chengdu pada hari Jumat ketika seseorang menyalakan petasan.
Namun, seorang reporter untuk kantor berita CGTN, yang telah menyiarkan langsung aktivitas di luar kedubes AS menyampaikan informasi yang berbeda.
Dalam laporannya ia menyebut bahwa kembang api itu berasal dari warga Chengdu yang tengah melangsungkan sebuah pernikahan.
"Tidak perlu panik. Beberapa warga sedang menikah," kata jurnalis wanita itu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Komentar Netizen
Seorang pria, yang diyakini menyalakan petasan, diamankan petugas polisi setelah insiden itu, menurut seorang pejabat.
Tetapi puluhan juta pengguna medsos China memuji warga tersebut sebagai pahlawan karena merayakan penutupan konsulat AS dengan kembang api.
Seorang netizen berkata, "Jempol untuk pria yang menyalakan petasan. Benar-benar pahlawan."
Yang lain menjawab, "Warga Chengdu terlalu luar biasa. Saya juga akan membawa sampanye untuk merayakan."
Advertisement