Liputan6.com, Jakarta - Masker wajah kini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari karena pandemi Virus Corona COVID-19. Tetapi secara teratur memakainya, ternyata dapat mengakibatkan efek samping, yakni jerawat yang dipicu masker, alias maskne.
"Maskne sungguh nyata. Tidak diragukan," kata Dr Mona Gohara, Profesor Dermatologi Klinis Asosiasi di Yale School of Medicine, kepada BBCÂ yang dikutip Rabu (29/7/2020).
Baca Juga
"Aku memakai dua masker dan kadang-kadang perisai pelindung wajah ... [dan] terus mengenakannya."
Advertisement
Ini adalah skenario yang membuat frustrasi siapa pun yang memiliki jerawat tak diinginkan dapat bersimpati. Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan maskne?
Menurut ahli kulit Angeline Yong, "gesekan masker yang terus-menerus pada kulit menyebabkan micro tears -- luka-luka kecil yang disebabkan oleh pemakaian sesuatu dengan partikel terlalu kasar dan tajam, memungkinkan masuknya bakteri dan kotoran ke dalam pori-pori kita".
Dan kemudian ada lingkungan lembab yang terjadi di bawah masker Anda.
"Bernapas di dalam masker juga menciptakan lingkungan yang panas dan lembab, mengarah pada penumpukan keringat, minyak, dan bakteri. Tambahkan fakta bahwa masker wajah bersifat oklusif (dirancang untuk memblokir hal-hal) secara alami, dan itu adalah resep bencana bagi kulit, "kata Dr Yong, yang praktiknya berbasis di Singapura.
Dr Yong mengatakan dia memberi tahu kliennya salah satu cara untuk memerangi maskne, dengan "menghindari krim perawatan kulit yang tebal dan oklusif".
"Saya selalu memberi tahu pasien untuk memilih produk berbasis air yang lebih ringan di bawah masker ... pelembab ringan juga dapat bertindak sebagai penghalang pelindung tambahan dan mencegah radang," katanya.
"Idealnya, Anda harus [juga] menggunakan exfoliator yang ringan dan lembut untuk ... mendukung penyerapan pelembab Anda."
Mungkin tidak mengherankan, perusahaan perawatan kulit cepat mengenali kasus maskne.
Saksikan Juga Video Ini:
Produk Solusi
Maskne memicu peluang bagi para produsen perawatan kulit. Produk populer Korea, Dr Jart sekarang memiliki kategori "Maskne Essentials" khusus di situsnya - dengan barang-barang seperti "masker penghalang wajah" dan patch anti-noda.
Menurut perusahaan raksasa di bidang kecantikan L'Oréal, beberapa bulan terakhir telah melihat "peningkatan kuat dalam produk deep-cleansing atau pembersihan mendalam".
Jochen Zaumseil, wakil presiden eksekutif L'Oréal di Asia-Pasifik, mengatakan merek perawatan kulit populer seperti La Roche-Posay dan CeraVe telah mengalami "ledakan besar" baru-baru ini - dengan peningkatan permintaan untuk produk seperti pembersih dan masker.
Di Asia-Pasifik, peningkatan dalam produk-produk pembersihan mendalam ini disebabkan oleh masalah-masalah yang berhubungan dengan masker, termasuk kulit berminyak dan jerawat, serta peningkatan kebiasaan higienis karena COVID-19.
"Skincare selalu menjadi [pendorong pendapatan] nomor satu kami, [tetapi] tentu saja ada penurunan selama krisis," kata Zaumseil.
Tetapi sementara perawatan kulit sedang booming, industri makeup telah terpukul karena lebih banyak orang bekerja dari rumah dan menghindari keluar.
Zaumseil mengatakan permintaan untuk makeup diperkirakan akan meningkat lagi ketika kehidupan kembali normal, bisnis mulai buka kembali, dan lebih banyak orang mulai bekerja.
Menurut L'Oréal, inilah yang terjadi di China, yang beberapa bulan lebih maju dari sebagian besar dunia dalam mengatasi Virus Corona COVID-19.
Ditemukan bahwa sekitar 34% wanita China memakai makeup pada bulan Februari, selama puncak lockdown- angka ini sekarang telah meningkat menjadi 68% pada akhir Juni hingga awal Juli.
Namun, L'Oréal mengatakan telah ada permintaan yang konsisten untuk produk yang muncul di atas masker wajah.
"Mata adalah bagian paling terlihat dari wajah Anda sekarang, [jadi] maskara, eyeliner, ini sangat baik," kata Zaumseil.
Produk-produk ringan terbukti populer, seperti halnya lipstik tahan lama dan tidak luntur yang tidak akan menempel ke masker.
Advertisement
Tren Makeup Mata
Tren baru sepertinya telah bergema di industri kecantikan, dan semakin banyak vlogger video tutorial makeup ramah-masker. Bukan lagi soal membuat kontur pada wajah, tapi kini tengah gandrung menghias mata.
"Anda lebih fokus pada alis, eyeshadow - karena Anda memang memiliki sesuatu yang menutupi setengah wajah. Saya suka alis yang lebat dan palet mata yang berwarna-warni dan berani, hanya memoleskannya pada mata untuk membantu terlihat menonjol," ujar YouTuber AS Melina Basnight mengatakan kepada BBC.
"Aku juga merias wajah dengan sedikit riasan di wajah, karena ada kalanya masker ketika ke luar. Aku hanya menyempurnakan efek riasan mata."