Liputan6.com, Jeddah - Para jemaah Haji telah menyelesaikan ritual pada hari Arafah, hari terpenting haji, dengan mengikuti protokol pencegahan COVID-19 yang disetujui oleh Departemen Kesehatan Arab Saudi.
Berbondong-bondong dari Mina ke Arafat pada Kamis 30 Juli 2020, para jemaah menghadiri khotbah tahunan di Masjid Namirah dan menghabiskan hari itu untuk berdoa dan membaca Al-Qur'an hingga matahari terbenam. Demikian seperti dikutip dari laman Arab News, Jumat (31/7/2020).Â
Advertisement
Mereka diangkut dari Mina ke Arafat di bawah tindakan pencegahan COVID-19 yang ketat. Masing-masing kelompok disertai oleh petugas keamanan, ambulans, dan kendaraan pertahanan sipil.
"Kamp-kamp itu didirikan untuk para jemaah di Arafat sejak awal," kata Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammed Saleh Benten.Â
"Kamp-kamp dilengkapi dengan semua layanan yang diperlukan untuk membantu para jemaah melakukan ritual mereka dengan mudah, sesuai dengan prosedur sanitasi dan langkah-langkah jarak sosial," ujarnya lagi.Â
Dia mencatat bahwa proses pemilihan jemaah sangat ketat dan tepat dari perspektif kesehatan, dan bahwa setiap jamaah memperoleh sertifikat kesehatan yang membuktikan bahwa mereka bebas dari penyakit Virus Corona baru.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beda dari Biasanya
Hari Arafat, hari kedua haji, adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia.
Para jemaah haji biasanya menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer (12 mil) timur Makkah tengah dengan puluhan ribu menggunakan bus, dan beberapa orang berjalan kaki.
Namun, karena adanya pandemi COVID-19, pertemuan yang luar biasa ini dibatalkan untuk pertama kalinya dalam sejarah modern.
Berada di Arafah pada 9 Zulhijah, meskipun hanya untuk beberapa saat, adalah ritual yang sangat penting; setiap jemaah yang gagal mencapai Dataran Arafat pada hari itu dianggap belum menyelesaikan perjalanan mereka, dan harus mengulang ritual setahun lagi.
Syekh Saudi Abdullah Al-Manea menyampaikan khotbah Arafat di Masjid Al-Namirah, dan memimpin para jemaah dalam salat pada siang dan sore hari.
“Dalam haji tahun ini, kami tegaskan bahwa sangat penting bagi jemaah haji, serta semua orang yang membantu mereka, untuk mematuhi peraturan kehati-hatian yang telah diterapkan. Ini harus dilakukan untuk keselamatan mereka sendiri," kata Al-Manea, anggota Dewan Sarjana Senior, selama khotbah.
Dia menambahkan: "Tindakan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi kehidupan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh pandemi, dan juga untuk mengaktualisasikan ajaran Islam yang berkaitan dengan melindungi kehidupan manusia dengan izin Allah."
Al-Manea berdoa dan berharap pandemi Virus Corona COVID-19 hilang, mereka yang sakit disembuhkan, dan memungkinkan para peneliti dan mereka yang bekerja di bidang medis untuk mengungkap perawatan untuk penyakit.
Dia juga berdoa untuk perdamaian dan cinta di antara orang-orang, serta meminta umat Islam untuk menegakkan ikatan kekerabatan, menumbuhkan kerukunan, kebersamaan, dan solidaritas sosial.
Advertisement