Liputan6.com, Jakarta DKI Jakarta mencatat tingkat kematian tertinggi akibat Virus Corona COVID-19 di antara ibu kota-ibu kota negara se-Asia Pasifik. Tingkat kematian di Jakarta saat ini mencapai 3,9 persen.
Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga Selasa pagi (4/8/2020), tingkat kematian di DKI Jakarta lebih tinggi dari kota-kota besar seperti Tokyo, Seoul, Kuala Lumpur, hingga Islamabad.
Advertisement
Baca Juga
Secara nasional, Indonesia berada di nomor 2 tingkat kematian tertinggi di Asia-Pasifik akibat COVID-19. Tingkat kematian di Indonesia masih lebih rendah dari China, tetapi kondisi DKI Jakarta sudah melewati Beijing.
Berikut data kasus di ibu kota negara-negara Asia Pasifik:
1. Jakarta
Tingkat kematian di Jakarta karema COVID-19 saat ini mencapai 3,9 persen.
2. Delhi
India merupakan negara ketiga dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Totalnya, ada 1,8 juta kasus di negara itu.
Menurut laporan The Indian Express, kasus di Delhi mencapai 137 ribu kasus dan kematian 4.004 per hari Minggu kemarin. Tingkat kematian di Delhi adalah 2,9 persen.
Tingkat kematian itu konsisten sepanjang Juli. Sekitar 123 ribu orang sudah sembuh di Delhi.
3. Tokyo
Berdasarkan data situs Stop COVID-19 di Metro Tokyo, ada 13.713 kasus positif corona dan 1.365 dirawat di rumah sakit.
Jumlah pasien meninggal di daerah Tokyo mencapai 333 orang. Tingkat kematiannya yakni 2,4 persen.
Data situs COVID-19 Tokyo sangatlah lengkap. Mulai dari kondisi pasien hingga jumlah yang dirawat di rumah turut ditampilkan.
4. Manila
Di wilayah Metro Manila (National Capital Region) ada 57.246 kasus corona berdasarkan laporan COVID-19 Tracker di Filipina.
Untuk kasus meninggal, ada 1.036 pasien. Tingkat kematiannya mencapai 1,8 persen.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya
5. Dhaka
Bangladesh memiliki klasifikasi daerah berdasarkan divisi. Setengah kematian di Bangladesh berada di divisi ibu kota.
Berdasarkan data Institute of Epidemiology, Disease Control and Research (IEDCR), ada sekitar 80.257 kasus di Divisi Dhaka. Sebanyak 48.322 kasus berasal dari Kota Dhaka.
Menurut laporan Dhaka Tribune pada 2 Agustus kemarin, Divisi Dhaka menyumbang 47,72 persen ke angka kematian nasional.
Jika mengacu pada angka itu, maka sekitar 1.505 dari 3.154 kematian di Bangladesh berasal dari Divisi Dhaka. Jumlah persentase kematiannya berarti adalah 1,8 persen.
6. Bangkok
Pemerintah Thailand berkata sudah beberapa kali mencatat nol kasus harian.
Berdasarkan data dari situs Open Government Data of Thailand per 3 Agustus kemarin, kasus di Bangkok mencapai 1.645. Sebanyak 165 orang asing ikut tertular corona di Bangkok.
Pasien meninggal di Bangkok berjumlah 24 orang, sehingga tingkat kematiannya adalah 1,4 persen.
7. Islamabad
Berdasarkan laporan Islambad COVID-19 Statistics, ada 15.095 kasus corona di Islamabad. Sebanyak 12.678 orang sudah pulih dan 167 meninggal dunia.Â
Tingkat persentase kematian di ibu kota Pakistan ini adalah 1,1 persen.
Â
Â
Â
Advertisement
Selanjutnya
8. Beijing
Pemerintah China bertindak cepat untuk menjinakan kasus sebelum ada klaster yang penyebarannya lepas kendali. Kondisi Beijing pun relatif terkendali selama pandemi.
Jika melihat data terkini Johns Hopkins University, Beijing hanya mencatat 933 kasus corona. Pasien meninggal adalah 9 orang atau 0,9 persen.
9. Kuala Lumpur
Tingkat kematian akibat COVID-19 di Kuala Lumpur adalah 0,7 persen. Pasien meninggal berjumlah 18 orang dari 2.476 kasus.
Sebanyak 2.453 pasien sudah sembuh. Data berasal dari MalaysiaKini yang mendapat data dari Kementerian Kesehatan Malaysia.
10. Seoul
Korea Selatan menjadi teladan bagi dunia dalam melawan Virus Corona (COVID-19). Tak heran kasus kematian di negara ini sedikit.
Berdasarkan data situs pemerintah kota Seoul, ada total 1.621 kasus COVID-19. Kasus kematian adalah 11 orang atau 0,6 persen.
Bagaimana Singapura dan Vietnam?
Singapura memiliki tingkat kematian yang sangat kecil, yakni hanya 0,1 persen saja dalam skala nasional.
Vietnam juga baru pertama kali mencatat kematian akibat corona setelah berbulan-bulan pandemi. Totalnya, ada enam kematian di Vietnam.
Semua kasus itu tidak berada di ibu kota, melainkan di Da Nang yang bulan lalu ramai menjadi daerah wisata. Setelah ada kasus, Vietnam evakuasi 80 ribu orang dari Da Nang.
Advertisement