Liputan6.com, Beirut - Ledakan di Beirut, Lebanon menjadi sorotan dunia. Peristiwa itu terjadi karena ledakan bahan kimia di gudang penyimpanan di pelabuhan.Â
Berikut kronologinya:Â
Advertisement
Baca Juga
1. Kebakaran pada Selasa Petang
Peristiwa ledakan di Beirut, Lebanon, terjadi pada Selasa, 4 Agustus petang waktu setempat. Ledakan terjadi tepat pada pukul 18:07 pada Selasa 4 Agustus.
Pada pukul tujuh malam, Kantor berita National News Agency melaporkan ada kebakaran di gedung penyimpanan.
Pada berita itu tertulis bahwa gudang penyimpanan di pelabuhan Beirut kebakaran dan memicu ledakan.
2. Terjadi Ledakan BesarÂ
Awalnya kebakaran terjadi di sekitar gudang itu. Beberapa orang juga sempat merekam asap yang membumbung tinggi.Â
Tiba-tiba, ledakan yang lebih besar terjadi. Kepulan asap secara cepat menyebar ke jalanan dan gedung-gedung di sekitar area ledakan.
3. Korban Terus BertambahÂ
Evakuasi dilakukan petugas kesehatan bersama warga. Jumlah korban ledakan di Beirut Lebanon masih terus bertambah dan AFP melaporkan setidaknya sudah ada 73 orang meninggal dunia dan 3.700 luka-luka.
Update terkini, korban sudah tembus 100 dan 5.000 terluka.
Baca juga: Sebelum Ledakan Beirut, Hal Serupa Terjadi di China
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Seperti Bom Hiroshima
4. Gubernur Beirut MenangisÂ
The New York Times melaporkan bahwa Gubernur Beirut Marwan Abboud mengaku tidak tahu apa penyebab ledakan. Sembari menangis, ia menyebut peristiwa ini sebagai tragedi.Â
Ia juga berkata ledakan ini seperti bom Hiroshima.
Baca juga: Situasi Mirip Hiroshima
5. Selasa Malam, Pidato Nasional PM LebanonÂ
Perdana Menteri Lebanon, Hassad Diab, memberikan pidato di TV nasional pada Selasa malam. Ia menyebut tragedi ini sebagai bencana nasional, serta meminta bantuan dari dunia internasional.
PM Diab turut mengungkap fakta bahwa gudang penyimpanan itu sudah ada sejak 2014. Investigasi akan dilakukan untuk mencari siapa yang bertanggung jawab.Â
Baca juga: Pidato Lengkap PM Lebanon
6. Bahan Ledakan Itu Merupakan SitaanÂ
Mayor Jenderal Abbas Ibrahim berkata gudang penyimpanan itu menampung bahan peledak yang disita oleh pemerintah bertahun-tahun lalu. Ia menolak menyebut bahan apa yang meledak itu.Â
PM Lebanon kemudian menyebut ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang ada di gudang penyimpanan yang meledak.Â
Baca juga: Terkuak, amonium nitrat itu disita dari orang Rusia
Advertisement