Sukses

Studi Ini Kuak Posisi Duduk di Transportasi Umum Pengaruhi Tingkat Infeksi COVID-19

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa mereka yang duduk paling dekat dengan orang yang terinfeksi COVID-19 di transportasi umum memiliki risiko tertinggi dibandingkan mereka yang berada lebih jauh.

Liputan6.com, Tiongkok - Peluang terinfeksi COVID-19 pada transportasi umum sangat tergantung pada posisi tempat anda duduk. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa mereka yang duduk paling dekat dengan orang yang terinfeksi COVID-19 di transportasi umum, memiliki risiko tertinggi dibandingkan mereka yang berada lebih jauh.

Penelitian tersebut, menjadikan ribuan penumpang perjalanan kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok sebagai objek penelitian menemukan. Lalu ditemukan bahwa tingkat penularan terhadap penumpang yang posisi duduknya terdekat dengan yang terinfeksi bervariasi, mulai dari hampir 0% hingga sekitar 10%.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan risiko penularan COVID-19 di kereta, posisi kursi seseorang dan lama waktu perjalanan seseorang dapat membuat perbedaan besar mengenai apakah penularannya terjadi," kata ketua penulis penelitian, Dr Shengjie Lai, seorang peneliti di Universitas Southampton di Inggris, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dr.Shengjie juga mengungkapkan, jikalau temuan menunjukkan bahwa selama epidemi COVID-19 sangat penting untuk mengurangi kepadatan penumpang dan mendukung langkah-langkah kebersihan diri, menggunakan masker dan mungkin melakukan pemeriksaan suhu sebelum naik.

Memang, penelitian terbaru lainnya dari seluruh dunia menunjukkan bahwa ketika penumpang memakai masker dan mematuhi aturan sosial lainnya maka dapat menurunkan risiko infeksi di transportasi umum menjadi relatif rendah.

Sebagai contoh, melansir livescience.com, Rabu (4/8/2020) , di Paris, pejabat kesehatan masyarakat menemukan bahwa dari 386 kasus COVID-19 yang baru-baru ini terjadi di kota, antara bulan Mei dan pertengahan Juli, tidak ada yang terkait dengan transportasi umum. Temuan serupa terlihat di Tokyo dan beberapa bagian Austria.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Posisi Duduk dan Waktu Perjalanan Pengaruhi Tingkat Kemungkinan Terinfeksi

Dalam studi baru, yang diterbitkan 29 Juli dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, para peneliti menganalisis informasi dari penumpang yang bepergian dengan kereta, antara pertengahan Desember 2019 dan akhir Februari 2020, yang mencakup periode sebelum COVID-19 diidentifikasi hingga puncaknya wabah tersebut di China.

Para peneliti mengidentifikasi lebih dari 2.300 penumpang yang dikenal sebagai "pasien indeks" yang menyebarkan virus COVID-19 dalam 14 hari perjalanan kereta, dengan lebih dari 72.000 penumpang yang duduk di dekat pasien  tersebut.

Secara keseluruhan, 234 dari 72.000 penumpang terdekat terinfeksi COVID-19 terkait dengan perjalanan kereta mereka. Itu berarti rata-rata "tingkat serangan” adalah sekitar 0,32%. Mereka yang duduk tepat di sebelah orang yang terinfeksi memiliki risiko tertular infeksi tertinggi, dengan tingkat serangan rata-rata 3,5%.

Bagi mereka yang duduk di baris yang sama, tetapi tidak begitu berdekatan dengan orang yang terinfeksi, tingkat serangan rata-rata adalah 1,5%. Itu sekitar 10 kali lebih tinggi daripada tingkat serangan untuk orang yang duduk satu atau dua baris dari orang yang terinfeksi.

Lama waktu perjalanan seseorang juga memengaruhi risiko mereka. Rata-rata, tingkat serangan meningkat 0,15% dalam setiap jam seseorang bepergian dengan penumpang yang terinfeksi. Dan bagi mereka yang duduk di sebelah orang yang terinfeksi, tingkat serangan meningkat 1,3% setiap jamnya.

Tetapi setelah orang yang terinfeksi turun kereta, mereka yang duduk di kursi yang sama tampaknya berisiko rendah terinfeksi. Di antara 1.342 orang yang duduk di kursi yang sebelumnya ditempati oleh orang yang terinfeksi, hanya satu orang yang dinyatakan terjangkit.. Jadi menurut CTV News, disimpulkan bahwa tingkat serangan hanya 0,075%.

3 dari 3 halaman

Menghimbau Pihak Berwenang

Para peneliti menyimpulkan bahwa untuk mencegah penyebaran COVID-19, penumpang harus duduk setidaknya berjarak dua kursi dalam baris yang sama, dan maksimal 3 jam waktu perjalanan.

"Kami berharap ini dapat memberi informasi pada pihak berwenang secara global tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi penyebaran virus," kata rekan penulis penelitian, Andy Tatem, seorang profesor demografi spasial dan epidemiologi di University of Southampton dan direktur WorldPop.

Para penulis mencatat bahwa penelitian mereka memiliki keterbatasan. Sebagai contoh, para peneliti tidak dapat membuktikan bahwa 234 penumpang tersebut dipastikan tertular saat berada di kereta, meskipun pejabat kesehatan masyarakat telah menyimpulkan bahwa itu adalah sumber yang paling memungkinan untuk terinfeksi.'

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul