Sukses

Beirut Dilanda Ledakan Dahsyat, Israel Siap Kirim Bantuan ke Lebanon

Berbagai negara, termasuk Israel, siap menolong Lebanon usai ledakan dahsyat di Beirut.

Liputan6.com, Tel Aviv - Pejabat tinggi pemerintah Israel berkata siap memberi pertolongan usai peristiwa ledakan di Beirut, Lebanon. Korban jiwa tercatat sudah lebih dari 100 orang.

Bantuan kemanusiaan dari Israel siap dikirim lewat jalur keamanan dan diplomatik.

"Israel mendekati Lebanon melalui kanal pertahanan internasional dan diplomatik untuk menawarkan bantuan kemanusiaan medis kepada pemerintah Lebanon," ujar pernyataan bersama Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazei seperti dilansir The Times of Israel, Rabu (5/8/2020).

Sementara, akun resmi Israel Defense Force (IDF) juga berkata ini adalah waktu untuk melangkah keluar dari konflik, mereka pun mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan. 

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu juga telah memberi instruksi ke penasihatnya untuk mencari cara membantu usai ledakan di Beirut, Lebanon.

Pihak Israel sudah berdiskusi dengan PBB untuk mengirim bantuan. Penasihat Keamanan Nasional Israel Nickolay Mladenov meminta agar dunia kompak membantu Lebanon.

"Wilayah ini dan dunia harus bersama-sama menolong rakyat Lebanon melewati saat penderitaan ini," ujarnya.

Presiden Israel Reuven Rivlin juga menyampaikan rasa duka cita atas peristiwa ledakan di Beirut, Lebanon.

"Kami merasakan rasa sakit dan rakyat Lebanon dan dengan tulus menawarkan bantuan kami di saat sulit ini," ucap Presiden Rivlin.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Gubernur Beirut Menangis

Gubernur Beirut Marwan Abboud tak bisa menahan tangisnya ketika memantau lokasi ledakan di Beirut, Lebanon. Ia berkata tak pernah melihat bencana seperti ini seumur hidupnya. 

"Saya tak pernah melihat kehancuran seperti ini. Ini adalah petaka nasional. Ini adalah bencana bagi Lebanon," ujar Abboud saat diwawancara Sky News Arabia, Rabu (5/8/2020).  

Ledakan di Beirut, Lebanon, mengakibatkan terjadinya kepulan asap tinggi, sehingga pengguna media sosial menyebutnya mirip dengan bom Hiroshima. 

Marwan Abboud juga ikut berpikir demikian. "(Ini)" mirip dengan apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki," ucapnya. 

Pemerintah pusat Lebanon menjelaskan bahwa ledakan ini terjadi di gudang penyimpanan amonium nitrat. Bahan kimia itu bisa menimbulkan ledakan jika terpapar suhu tinggi. 

Perdana Menteri Hassan Diab berkata ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat di gudang tempat terjadinya ledakan di Beirut, Lebanon. Ia menyebut siap menghukum pelaku yang bertanggung jawab.