Sukses

Menlu Retno: WNI Terluka karena Ledakan di Beirut Lebanon Dalam Kondisi Stabil

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, memberikan update terkait kondisi WNI yang mengalami luka karena ledakan di Beirut, Lebanon.

Liputan6.com, Jakarta- Ledakan besar yang melanda Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020 telah menewaskan ratusan jiwa dan melukai lebih dari 5.000 orang.

Satu orang WNI diketahui merupakan salah satu di antara ribuan orang yang mengalami luka akibat ledakan itu.

Dalam press briefing yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (7/8/2020), Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, memberikan update terkait kondisi WNI tersebut. 

"Satu WNI kita inisial NNE mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut...yang bersangkutan telah mendapat pengobatan dan saat ini kondisinya dinyatakan stabil," jelas Menlu Retno Marsudi.

Menlu Retno Marsudi menerangkan bahwa staf KBRI Beirut telah mengunjungi kediaman WNI tersebut, dan akan terus melakukan pendampingan selama proses pemulihan.

Selain itu, Menlu Retno marsudi juga mengatakan bahwa "Untuk membantu meringankan beban WNI di Beirut pasca ledakan dan juga dalam menghadapi pandemi COVID-19, KBRI akan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik."

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bantuan Logistik bagi 160 WNI Kelompok Rentan

Hingga saat ini, KBRI telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan, terutama pekerja migran, menurut Menlu Retno Marsudi. 

Sementara itu, "Terdapat kurang-lebih 1.447 WNI di Lebanon yang terdiri dari 1.234 Kontingen Garuda dan 213 WNI sipil, termasuk mahasiswa," papar Menlu Retno Marsudi.

Dalam pernyataannya, Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa "KBRI Beirut berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan para WNI tersebut untuk mengecek kondisi mereka pascakejadian ini."