Liputan6.com, Jakarta - Fenomena alam awan bak tsunami terlihat di langit Kota Meulaboh, Aceh pada hari ini.Â
Seorang pengguna Twitter dengan nama @masawep membagikan sejumlah gambar serta video yang menunjukkan fenomena alam awan bak tsunami tersebut.Â
Advertisement
"Mohon doanya Kota Meulaboh baik-baik saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat," tulisnya di akun Twitter.Â
Langit yang tampak mendung dan gulungan awan terlihat memenuhi langit.Â
Berbagai reaksi pun muncul dari para pengguna akun lainnya.
Namun ternyata, fenomena semacam ini tidak terjadi untuk pertama kalinya. Sebelumnya, sejumlah penampakan awan bak tsunami juga pernah terjadi tak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri.Â
Berikut adalah tiga fenomena serupa yang pernah terjadi, Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Senin (10/8/2020):
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Sydney
Sebuah badai berkekuatan besar tengah terbentuk di Sydney, Australia menciptakan awan spektakular seperti 'tsunami' di Pantai Bondi, pada Jumat 6 November 2015, seperti dikutip dari BBC.
Kebetulan, di pantai itu sedang diadakan pameran patung tahunan. Tak pelak, banyak orang di pantai itu menjadi saksi betapa mengerikan sekaligus indahnya awan itu.
Hujan deras lalu jatuh di seluruh kota selama hampir 3 jam.
Selengkapnya di sini...
Advertisement
2. Makassar
Awan cumulonimbus berbentuk gelombang tsunami muncul di langit Kota Makassar bertepatan dengan hari pertama tahun 2019. Foto-foto awan tsunami tersebut pertama kali diunggah akun media sosial Instagram @makassar_iinfo.
Menurut informasi di dalam unggahan tersebut, foto diambil di Bandar Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Sekalan. Sontak foto dan video tersebut langsung mengundang komentar warganet.
3. Bhutan
Pegunungan utara Bhutan menjadi pemandangan menakjubkan bagi negara tersebut.
Ini adalah tanah yang masih asli, sebagian besar tidak tersentuh oleh aktivitas manusia. Konservasi berbasis budaya telah bertahan di sini.Â
Puncak tertinggi di kawasan ini tidak pernah diubah oleh manusia, termasuk danau-danau indahnya tidak terganggu. Ini karena rasa hormat - penduduk setempat percaya bahwa gunung, danau, dan gletser adalah dewa, yang harus dihormati dan ditakuti.
Advertisement