Sukses

Saling Balas, China Jatuhkan Sanksi ke Warga AS Termasuk Pejabat Gedung Putih

China menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah warga AS termasuk beberapa pejabat Gedung Putih.

Liputan6.com, Jakarta - China mengatakan akan menjatuhkan sanksi pada 11 warga AS termasuk senator dan pejabat tinggi lainnya.

Sanksi itu datang sebagai tanggapan atas keputusan AS yang memberikan sanksi kepada 11 pejabat China dan sekutunya di Hong Kong karena membatasi kebebasan politik. Demikian seperti mengutip laman BBC, Selasa (11/8/2020). 

Di antara mereka yang menjadi sasaran China adalah Senator Republik Ted Cruz dan Marco Rubio, dan Kenneth Roth, direktur eksekutif amal Human Rights Watch.

Selain nama tersebut, tercatat pula dalam daftar yakni Senator Tom Cotton, Josh Hawley dan Pat Toomey dan Perwakilan Chris Smith yang semuanya datang dari Partai Republik, serta individu lain dari organisasi nirlaba dan kelompok hak asasi.

Namun ternyata, China tidak menargetkan pejabat dari pemerintahan Trump.

"Menanggapi perilaku AS yang salah itu, China telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pada individu yang berperilaku buruk pada masalah terkait Hong Kong," kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian.

Dia tidak merinci sanksi apa pun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Balas Beri Sanksi

China telah mengumumkan sanksi bulan lalu terhadap Rubio dan Cruz serta pejabat lainnya, setelah AS mengkritik keras Beijing karena perlakuannya terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang dan mengatakan akan memberikan sanksi kepada pejabat tinggi partai komunis China.

Hubungan antara kedua negara telah memburuk selama berbulan-bulan. 

AS secara terbuka mengkritik China atas tindakannya di Hong Kong, penganiayaannya terhadap minoritas Uighur, dan penanganannya terhadap wabah virus corona baru. 

Presiden Donald Trump telah sering berusaha untuk mengalihkan fokus ke China selama situasi virus corona AS yang memburuk, menyebut penyakit itu sebagai "virus China" selama konferensi pers.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Jumat yang memberlakukan sanksi terhadap kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam serta mantan kepala polisi wilayah itu saat ini, membekukan aset dan melarang orang Amerika melakukan bisnis dengan mereka.

Menanggapi sanksi tersebut, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan China "dengan tegas menentang dan mengutuk keras campur tangan terang-terangan seperti itu dalam urusan Hong Kong".

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Hong Kong adalah urusan Hong Kong China dan Hong Kong adalah urusan dalam negeri China yang tidak dapat diganggu oleh kekuatan eksternal," tambahnya. 

"China mendesak AS untuk mengenali situasi dan memperbaiki kesalahannya, dan tidak melangkah lebih jauh dan lebih jauh ke jalan yang salah."