Liputan6.com, Beirut - Ledakan Beirut pada 4 Agustus 2020 lalu juga menghancurkan bangunan bersejarah di Lebanon, salah satunya adalah Istana Sursock.
Istana berusia 160 tahun itu menjadi saksi dua perang dunia, dan juga keruntuhan kekuasaan Ottoman. Juga ketika Prancis menyerah dan Lebanon merdeka.
Setelah negara tersebut mengalami perang sipil pada tahun 1975-1990, dibutuhkan 20 tahun untuk merestorasi bangunan tersebut.
Advertisement
"Dalam sekejap, semuanya hancur lagi," kata Roderick Sursock, pemilik Istana Sursock, landmark yang terkenal di Beirut, salah satu bangunan paling bersejarah di ibu kota Lebanon seperti dikutip dari Arab News, Rabu (12/8/2020).
Dia melangkah hati-hati di atas langit-langit yang runtuh, berjalan melalui ruangan-ruangan yang tertutup debu, pecahan marmer dan foto-foto leluhurnya yang telah rusak di dinding, langit dari bangunan di lantai atas sudah tidak ada lagi, dan beberapa dinding runtuh.
"Tingkat kerusakan akibat ledakan besar di pelabuhan Beirut minggu lalu 10 kali lebih buruk daripada kerusakan yang terjadi akibat perang saudara," tutur Roderick Sursock.
Saksikan Juga Video Ini:
Lebih dari 160 Orang Tewas
Lebih dari 160 warga meninggal akibat ledakan, dan 6,000 orang lainnya dilaporkan terluka. Ratusan bangunan di kota hancur. Beberapa bangunan bersejarah juga porakporanda, termasuk rumah tradisional, museum, galeri seni.
Istana Sursock, dibangun pada tahun 1860 di tengah kota Beirut yang bersejarah. Istana ini juga dibangun di atas bukit yang menghadap ke pelabuhan yang sekarang telah musnah, rumah bagi karya seni yang indah, furnitur era Ottoman, marmer, dan lukisan dari Italia - dikumpulkan oleh tiga generasi keluarga Sursock.
Bangunan tiga lantai itu telah menjadi bangunan khas kota Beirut.
Bangunan itu juga memiliki taman yang digunakan untuk pernikahan, pesta koktail, selama bertahun tahun. Taman di istana telah dikagumi oleh wisatawan yang mengunjungi Museum Sursock di dekatnya.
Istana Sursock terletak di daerah Beirut yang bermayoritas Kristen. Saat ini hanya pihak militer yang telah melihat kerusakan istananya tersebut, namun tidak ada dari pihak kementrian budaya. Biaya untuk membetulkan bangunan juga sangat mahal dan terkesan seperti membangun dari awal.
Saat ini Roderick Sursock dan keluarganya pindah di paviliun taman istana terdekat yang masih properti mereka, bersama istri yang berkebangsaan Amerika, putrinya yang berusia 18 tahun, dan sang ibu, Yvonne.
Dia mengatakan Lady Cochrane (lahir sebagai Sursock) yang kini berusia 98 tahun dengan berani tinggal di Beirut selama 15 tahun perang saudara untuk mempertahankan istana. Istrinya baru keluar dari rumah sakit akibat ledakan lalu yang begitu dahsyat dan mempengaruhi paru-parunya.
Sursock yang lahir di Irlandia, mengutarakan tidak berencana pindah dari Beirut karena telah disebut sebagai rumah. Saat ini tidak ada rencananya untuk membetulkan istana, setidaknya hingga suasana politik di Lebanon stabil.
“Kami butuh perubahan total, negara ini dijalankan oleh sekelompok orang yang korup,” kata Sursock dengan marah.
“Saya berharap akan ada kekerasan dan revolusi karena ada sesuatu yang perlu dihancurkan, kita harus maju, kita tidak bisa tetap seperti ini.”
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement