Sukses

Korea Selatan Temukan 3 Mutasi Baru Virus Corona COVID-19

Ilmuwan Korea Selatan menemukan tiga mutasi COVID-19 dari kasus impor.

Liputan6.com, Seoul - Otoritas kesehatan Korea Selatan menemukan tiga mutasi Virus Corona COVID-19. Tiga mutasi itu berasal dari kasus impor.

Dilaporkan Yonhap, Selasa (11/8/2020), tiga genome sequence yang baru itu berasal dari Uzbekistan dan dua lagi berasal dari Pakistan.

Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC) menyebut mutasi itu berbeda dari 78.810 genome sequence yang terdaftar di database virus GISAID yang dikelola WHO.

KCDC menemukan mutasi itu setelah menganalisis 776 pasien COVID-19. Sebanyak 597 adalah pasien lokal dan 179 impor.

Virus Corona diklasifikasi menjadi tujuh strain seperti S, V L, dan GH, berdasarkan amino acid pada database GISAID. Sebanyak 437 infeksi lokal di Korsel merupakan clade GH.

Jenis Virus Corona yang paling umum selanjutnya di Korea Selatan adalah clade V. Selanjutnya ada 32 orang yang kena clade S, dan delapan kasus GR.

Sementara, dari 179 kasus impor yang diperiksa, 56 persen merupakan clade GR, kemudian diikuti GH clade, dan terakhir clade G.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus COVID-19 di Korea Selatan mencapai 14.660 kasus. Sebanya 305 orang meninggal dunia dan 13.720 sembuh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Selandia Baru Langsung Lockdown Usai Ada Keluarga Positif COVID-19

Selandia Baru mengumumkan empat kasus baru Virus Corona (COVID-19). Kasus berasal dari keluarga di Auckland. 

Ini adalah pertama kali ada kasus baru di Selandia Baru usai 102 hari tidak ada laporan kasus baru.  

AP News melaporkan, Senin (11/8/2020), bahwa pemerintah Selandia Baru menaikkan kembali level siaga di negara mereka menjadi level 2. Khusus Auckland, level siaganya menjadi level 3.  

Level 3 di Auckland berarti kegiatan masyarakat kembali dibatasi demi mencegah penyebaran COVID-19. Bisnis-bisnis pun kembali harus tutup. 

NZ Herald menyebut level 3 ini hanya berlangsung hingga Jumat saja. 

Data Johns Hopkins University menyebut ada 20 juta total kasus COVID-19 di dunia. Kasus di Selandia Baru sudah di atas 1.500 dan 22 orang meninggal dunia.  Â